Rabu, 10 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Akan Tanggapi Tawaran Gencatan Senjata Terbaru Israel Dalam 48 Jam, IDF Pakai Taktik Bom Sipil

Berikut rincian proposal baru gencatan senjata Gaza, di mana Israel meminta 10 sandera hidup dibebaskan untuk 45 hari gencatan senjata. Apa kata Hamas

Wafa
GAZA RUSAK - Foto yang diambil dari Wafa tanggal 10 Maret 2025 memperlihatkan seseorang yang memandangi gedung-gedung rusak di Jalur Gaza. 

TV Al-Mayadeen milik kelompok Hizbullah Lebanon, juga melaporkan kalau rincian tawaran yang diajukan Israel tampaknya mencakup pembebasan 10 sandera, termasuk tentara AS Idan Alexander.

Menurut laporan, perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata sementara selama 45 hari, di mana 10 sandera Israel yang masih hidup dan 16 sandera Israel yang telah meninggal akan dibebaskan.

Sebagai imbalannya, Israel akan mengizinkan bantuan dan peralatan masuk ke Gaza, dan ratusan tahanan Palestina akan dibebaskan.

Pejabat Mesir mengatakan kepada saluran Qatar kalau "Israel melanjutkan kebijakannya untuk menghindari kewajibannya, sambil terus memaksakan fakta-fakta baru di lapangan dengan kekerasan."

Sumber tersebut mengatakan, pembicaraan yang diadakan dalam beberapa hari terakhir antara mediator regional dan internasional gagal membujuk Israel untuk membuat konsesi substantif apa pun.

Menurut sumber tersebut, "pemimpin Mesir yakin bahwa Israel memanfaatkan negosiasi tersebut sebagai kedok untuk melanjutkan operasi militernya, terutama di wilayah Rafah."

SERANGAN UDARA ISRAEL - Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). Israel berdalih, serangan menargetkan terduga milisi perlawanan yang hendak memasang perangkap. Sejumlah saksi menuturkan kalau para korban adalah warga sipil, termasuk 4 jurnalis dari 9 korban yang dilaporkan.
SERANGAN UDARA ISRAEL - Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). Israel berdalih, serangan menargetkan terduga milisi perlawanan yang hendak memasang perangkap. Sejumlah saksi menuturkan kalau para korban adalah warga sipil, termasuk 4 jurnalis dari 9 korban yang dilaporkan. (khaberni/tangkap layar)

Taktik Israel Bombardir Warga Sipil

Sumber keamanan Israel mengonfirmasi kalau masih ada kesenjangan dan jarak yang signifikan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza dan penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera- ahanan dengan Hamas.

Sumber itu menambahkan kepada surat kabar Israel Yedioth Ahronoth kalau meskipun terdapat kesenjangan dan jarak yang signifikan dalam negosiasi tersebut, ia mengharapkan sebuah kesepakatan akan dicapai dalam beberapa minggu.

Sumber itu menekankan kalau Israel menuntut sembilan atau sepuluh tahanan hidup, sementara Hamas telah menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan tujuh atau delapan tahanan.

Sumber tersebut mengklaim kalau Hamas menetapkan persyaratan yang "tidak dapat diterima" bagi Tel Aviv merujuk pada permintaan Hamas agar perang dihentikan sepenuhnya dan Israel menarik mundur pasukan dari Gaza.

Karena itu, kata sumber, Israel meyakini kalau tekanan militer akan membuahkan hasil.

Tekanan militer yang dimaksud adalah bombardemen buta Israel yang sebagian besar justru menyasar warga sipil ketimbang milisi. 

"Makanan dan bahan bakar akan habis dalam beberapa minggu ke depan, dan kembalinya warga Palestina ke Gaza utara telah sepenuhnya dicegah," katanya menjelaskan bentuk lain dari tekanan militer lain yang dimaksud.

Sumber tersebut menunjukkan adanya tekanan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, "yang membuat mereka tidak stabil,".

Dia menekankan kalau tekanan politik dan militer kemungkinan besar akan menekan Hamas dan menghasilkan kesepakatan, katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan