Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Dampak Kebijakan Tarif AS, Industri Game Tiongkok Merugi Miliaran Dolar
Industri game Tiongkok yang sempat menjadi pusat kekuatan global, kini menghadapi tantangan besar imbas kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri game Tiongkok yang sempat menjadi pusat kekuatan global, kini menghadapi tantangan besar imbas kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan perubahan kondisi ekonomi.
Tarif ini telah mengganggu rantai pasokan industri, meningkatkan biaya produksi, dan menyebabkan penurunan pendapatan.
Dikutip dari Maldives Insight, Rabu (21/5/2025), kondisi itu mengakibatkan produsen, pengembang game, dan pekerja di Tiongkok merasakan tekanan.
Kemudian, banyak perusahaan berjuang untuk mempertahankan profitabilitas.
Selama bertahun-tahun, Tiongkok mendominasi sektor game, dengan perusahaan seperti Tencent dan NetEase yang memimpin. Namun, kkunya regulasi, ditambah ketidakpastian ekonomi, telah melemahkan kekuatan industri tersebut.
Dampak Kebijakan Tarif AS
Kebijakan tarif AS semakin memperburuk situasi, memaksa produsen mempertimbangkan kembali operasi mereka.
Kemudian, penerbit game juga harus memikirkan kembali strategi mereka.
Dampak berantai dari tarif ini tidak hanya terjadi pada industri game. Kehilangan pekerjaan, berkurangnya investasi, dan menurunnya ekspor mengubah lanskap ekonomi China.
Saat negara itu bergulat dengan kemunduran ini, masa depan sektor game-nya masih belum pasti, dengan perusahaan-perusahaan mencari cara untuk beradaptasi dan bertahan hidup.
Tiongkok telah lama menjadi kekuatan dominan di pasar game global, dengan perusahaan seperti Tencent dan NetEase memimpin industri ini. Namun, tindakan keras regulasi dan tantangan ekonomi baru-baru ini telah menyebabkan kemerosotan.
Pada 2022, pendapatan video game menurun untuk pertama kalinya sejak 2005, turun 1,8 persen menjadi 147,8 miliar Yuan ($21,9 miliar). Perlambatan ekonomi Tiongkok, ditambah dengan tingginya pengangguran di kalangan pemuda (19,3 persen), telah semakin mengurangi pengeluaran konsumen untuk game.
Peraturan Saklek Pemerintah Tiongkok
Pemerintah Tiongkok telah memberlakukan peraturan ketat pada permainan, termasuk pembatasan waktu bermain untuk anak di bawah umur dan pembatasan konten permainan. Kebijakan ini telah menyebabkan menurunnya keterlibatan dan pendapatan perusahaan permainan.
Selain itu, perlambatan ekonomi yang lebih luas telah memengaruhi daya beli konsumen, sehingga semakin sulit bagi perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan. Akibatnya, banyak perusahaan permainan berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan lanskap, menghadapi penurunan laba dan masa depan yang tidak pasti.
Tarif AS atas impor dari Tiongkok telah meningkatkan biaya produksi secara signifikan, sehingga menimbulkan tantangan bagi produsen Tiongkok yang berusaha bersaing di pasar global. Banyak perusahaan permainan papan, yang telah lama bergantung pada kemampuan produksi Tiongkok yang terjangkau, kini mempertimbangkan kembali rantai pasokan mereka.
Meningkatnya biaya yang terkait dengan tarif ini telah memaksa perusahaan untuk mencari lokasi manufaktur alternatif, seperti Vietnam dan India, yang produksinya tetap lebih hemat biaya.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.