Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Anak Perempuan Palestina Berjalan di Antara Api yang Membakar Sekolah, Berupaya Selamatkan Diri

Media sosial dikejutkan dengan pemandangan yang memilukan, saat seorang anak perempuan Palestina berjalan di antara api yang membakar gedung sekolah.

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
BERJALAN DI ANTARA API - Seorang anak Gaza berjalan di antara api saat mencoba melarikan diri dari ruangan yang terbakar setelah serangan udara Israel di Gaza pada 26 Mei 2025. Media Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 50 orang telah tewas di Jalur Gaza sejak Senin dini hari, termasuk puluhan orang dalam serangan 'Israel' terhadap sebuah sekolah yang melindungi keluarga-keluarga terlantar di Kota Gaza dan dalam serangan terpisah terhadap sebuah rumah di Jabalia di Jalur Gaza utara. 

 

 

 

 

 

Rekaman lain yang diambil dari sekolah menunjukkan dinding berlumuran darah dan kasur hangus tergeletak di lantai, saat petugas penyelamat dan orang tua mencari korban selamat.

Mengenakan kemeja polo berlumuran darah, Ahmed Sameeh, seorang pengungsi Palestina yang mencari perlindungan di sekolah bersama keluarganya, mengatakan putrinya termasuk di antara puluhan yang terluka dalam serangan itu.

"Ini adalah darah putri kecilku yang kugendong di pundakku," katanya kepada Al Jazeera Arabic.

"Dia berusia tiga tahun dan tengkoraknya retak. Kami hanyalah warga sipil yang tidak berdaya dan damai," tambahnya.

Bushra Rajab, warga Palestina terlantar lainnya dan penyintas serangan hari Senin, mengatakan dia terbangun oleh suara orang-orang yang berteriak minta tolong tak lama setelah tengah malam.

"Kami terbangun karena suara ledakan besar. Banyak yang tewas dan banyak yang terluka," katanya kepada Al Jazeera Arabic.

"Beberapa di antara mereka adalah keluargaku. Aku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka."

Dengan menggunakan pembenaran seperti biasanya, militer Israel tanpa memberikan bukti apa pun, menyatakan bahwa sekolah tersebut merupakan "pusat komando dan kendali" bagi Hamas dan gerakan Jihad Islam Palestina.

Hukum humaniter internasional melarang serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk sekolah

Namun, Israel telah berulang kali mengebom sekolah, yang sebagian besar digunakan sebagai tempat berlindung bagi para pengungsi, selama perang 19 bulan di Gaza.

'Tidak ada tempat yang aman'

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan