Konflik Iran Vs Israel
Putin Ogah Tanggapi Rencana Pembunuhan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei
Ketika ditanya wartawan tentang reaksi Rusia jika Israel membunuh Khamenei dengan bantuan AS, Putin enggan menjawab.
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, ST PETERSBURG - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (19/6/2025) menolak untuk membahas rencana Israel dan Amerika Serikat (AS) ingin membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Putin kemudian menegaskan bahwa rakyat Iran saat ini sangat bersatu mendukung kepemimpinan Teheran.
Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Disebut Tunjuk Abdolrahim Mousavi Sebagai Pengganti Mohammad Bagheri
Sebagai informasi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam wawancaranya dengan ABC News pada Senin (16/06/2025) secara terbuka menyatakan bahwa terbunuhnya Ayatollah Ali Khamenei dapat mengakhiri perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.
Netanyahu juga menyebutkan kalau serangan militer Israel memungkinkan terjadinya perubahan rezim di Iran.
Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei : Houthi Yaman Bertindak Secara Independen, Peringatkan Terhadap Tindakan AS
Senada dengan sekutunya, Presiden AS Donald Trump pada Selasa (17/06/2025) juga menuliskan di platform Truth Social bahwa AS tau dimana Khamenei bersembunyi, namun Washington tidak akan membunuh Pemimpin Tertinggi Teheran itu setidaknya untuk saat ini.
Ketika ditanya wartawan tentang reaksi Rusia jika Israel membunuh Khamenei dengan bantuan AS, Putin enggan menjawab.
"Saya bahkan tidak ingin membahas kemungkinan ini. Saya tidak ingin."
Namun, setelah didesak, Putin mengungkapkan kalau dirinya telah mendengar informasi tentang kemungkinan pembunuhan Khamenei, tetapi ia menolak untuk membahasnya lebih lanjut.
‘’Kami melihat bahwa hari ini di Iran, dengan semua kompleksitas proses politik internal yang terjadi di sana... bahwa ada konsolidasi masyarakat terhadap kepemimpinan politik negara,” kata Putin kepada para editor media berita di kota St. Petersburg, Rusia utara.
Putin kemudian menyerukan agar semua pihak yang terlibat mencari cara untuk mengakhiri konflik atau permusuhan.
Ia mengusulkan solusi untuk mengakhiri perang yaitu dengan cara memberikan hak bagi Iran untuk mengembangkan energi nuklir yang damai, dan menjamin hak keamanan bagi Israel sebagai negara Yahudi.
Adapun pernyataan tersebut Putin sampaikan di tengah spekulasi global tentang apakah AS akan bergabung dengan Israel untuk menyerang situs nuklir dan rudal Iran.
Putin mengungkapkan kalau ia telah berkomunikasi dengan Trump dan Netanyahu untuk menyampaikan usulan dan gagasan Rusia mengenai penyelesaian perang yang sedang berlangsung, sembari menekankan kalau Iran memiliki hak untuk mengembangkan dan menggunakan energi nuklir.
Baca juga: Israel Berencana Membunuh Ayatollah Ali Khamenei, Donald Trump Menolak Rencana Israel Tersebut
Ditanya wartawan tentang kemungkinan perubahan rezim di Iran, Putin mengatakan kalau sebelum mengambil tindakan apapun, seseorang harus mempertimbangkan tujuan utama dapat tercapai.
Ia menyebutkan bahwa fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Iran masih utuh.
“Pabrik-pabrik bawah tanah ini masih ada, tidak terjadi apa-apa pada mereka,” kata Putin, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/06/2025).
"Menurut saya, semua pihak sebaiknya mencari cara untuk mengakhiri permusuhan dan menemukan cara bagi semua pihak dalam konflik ini untuk mencapai kesepakatan satu sama lain," lanjutnya.
"Menurut pendapat saya, secara umum, solusi seperti itu dapat ditemukan,” imbuhnya.
Ketika ditanya apakah Rusia siap membantu Iran dan memberikan senjata modern untuk mempertahankan diri dari serangan Israel, Putin menjelaskan kalau perjanjian kemitraan strategis yang ditandatangani Teheran pada Januari lalu tidak mencakup kerja sama militer, dan Iran belum mengajukan permintaan resmi untuk bantuan tersebut.
Sebelumnya, pada Rabu (18/06/2025), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, telah memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyerang Iran karena hal itu akan sangat mengganggu stabilitas Timur Tengah.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia juga memperingatkan bahwa serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran berisiko memicu bencana nuklir.
Lebih lanjut, Putin mengungkapkan bahwa Israel telah memberikan jaminan kepada Moskow bahwa para spesialis Rusia yang membantu pembangunan dua reaktor tambahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr di Iran tidak akan menjadi sasaran atau terluka dalam serangan udara yang mungkin dilancarkan oleh Israel.
Baca juga: Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei: Serangan Israel Tidak Boleh Dibesar-besarkan atau Diremehkan
Putin menegaskan bahwa Moskow memiliki hubungan yang sangat baik dengan Iran dan Rusia dapat menjamin kepentingan Iran dalam pengembangan dan pemanfaatan energi nuklir.
Rusia bahkan telah menawarkan untuk menerima uranium yang diperkaya dari Iran dan memasok bahan bakar nuklir untuk program energi sipil negara tersebut.
"Memungkinkan untuk menjamin kepentingan Iran dalam bidang energi nuklir damai. Dan pada saat yang sama, mengatasi kekhawatiran Israel mengenai keamanannya," kata Putin.
"Kami telah menguraikan (gagasan kami) kepada mitra kami dari AS, Israel, dan Iran,” tambahnya.(Grace Sanny Vania)
Konflik Iran Vs Israel
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Iran Bentuk Badan Baru di Era Perang Lawan Israel: Apa Itu Dewan Pertahanan Nasional? |
---|
Termasuk Alamat Rumah, Iran Klaim Punya Profil Lengkap Para Pilot Israel yang Ikut Perang |
---|
Iran Buka Suara Soal Operasi Rahasia, Bantah Incar Warga Sendiri di Eropa dan Amerika |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.