Konflik Iran Vs Israel
5 Fakta Serangan Amerika terhadap Fasilitas Nuklir Iran: Target, Bom yang Digunakan hingga Dampaknya
Berikut rangkuman mengenai serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran hari ini, Minggu 22 Juni 2025.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Endra Kurniawan
Israel menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk membongkar program nuklir Iran, yang menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, akan segera mampu menghasilkan bom nuklir.
Iran, di sisi lain, bersikeras bahwa ambisi nuklirnya sepenuhnya bersifat damai untuk ilmu pengetahuan.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan ratusan roket dan drone ke wilayah Israel.
Sejak saat itu, kedua negara terus saling menyerang dalam perang udara yang telah berlangsung lebih dari seminggu.
Presiden AS Donald Trump sejak lama menentang kepemilikan senjata nuklir oleh Iran.
Pada bulan Maret lalu, Direktur Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard, menyatakan bahwa meskipun Iran telah meningkatkan stok uraniumnya ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, negara tersebut belum membangun senjata nuklir.
Saat Israel melancarkan serangan mendadak, AS dan Iran sedang berada dalam tahap perundingan nuklir.
Sebelum serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Trump sempat menyatakan bahwa Iran memiliki waktu dua minggu untuk melakukan negosiasi substansial, namun ternyata waktu itu jauh lebih singkat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.