Selasa, 2 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Mohammad Reza Sedighi, Ilmuwan Nuklir Iran yang Dibunuh Israel Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata

Pembunuhan Reza Sedighi terjadi beberapa saat sebelum penerapan perjanjian gencatan senjata antara Iran dan Israel. Siapa sosok ilmuan nuklir ini?

khaberni/tangkap layar
DIBUNUH ISRAEL - Ilmuwan nuklir Iran Mohammad Reza Sedighi Saber semasa hidup. Dia dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Israel, Selasa (24/6/2025) pagi, menjelang gencatan senjata Iran dan Israel yang diumumkan Amerika Serikat. 

Sosok Mohammad Reza Sedighi, Ilmuwan Nuklir Iran yang Dibunuh Israel Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata

 
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kabar pembunuhan sosok penting di Iran muncul beberapa jam sebelum dimulainya gencatan senjata dengan Israel yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Media Iran, Selasa (24/6/2025) pagi, mengumumkan pada kalau seorang ilmuwan nuklir Iran Mohammad Reza Sedighi Saber dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Israel.

Baca juga:  Sajak Amatir Iran, Rudal Teheran Melesat di Detik-Detik Terakhir Gencatan Senjata dengan Israel 

Serangan drone itu menargetkan rumah ayahnya di kota Astaneh Ashrafieh di Provinsi Gilan, Iran utara.

Khaberni mengulas, pembunuhan Reza Sedighi itu merupakan perkembangan situasi keamanan yang berbahaya dan mengancam terwujudnya gencatan senjata.

Menurut keterangan Iran, serangan itu dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak yang diduga milik Israel.

"Serangan ini merupakan perpanjangan dari serangkaian operasi tertarget Israel dalam beberapa minggu terakhir yang menyasar tokoh-tokoh terkemuka di Garda Revolusi Iran (IRGC) dan ilmuwan yang terkait dengan program nuklir Iran," kata laporan itu dikutip Selasa.

Sebagai informasi, ini bukan kali pertama percobaan pembunuhan menerpa Reza Sedighi.

"Dia selamat dari upaya pembunuhan serupa di Teheran, saat rumahnya menjadi sasaran pesawat tak berawak, menewaskan putranya yang berusia 17 tahun," kata ulasan tersebut.

DIBUNUH ISRAEL - Ilmuwan nuklir Iran Mohammad Reza Sedighi Saber
DIBUNUH ISRAEL - Ilmuwan nuklir Iran Mohammad Reza Sedighi Saber semasa hidup. Dia dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Israel, Selasa (24/6/2025) pagi, menjelang gencatan senjata Iran dan Israel yang diumumkan Amerika Serikat.

Siapa Reza Sedighi?

Mohammad Reza Sedighi Saber, lahir pada 24 Agustus 1974, adalah salah satu ilmuwan paling terkemuka yang bekerja pada proyek pengembangan sentrifus dan pengayaan uranium. 

Pada Juni 2025 dia ditetapkan oleh AS sebagai individu masuk dalam daftar OFAC karena keterlibatannya dalam aktivitas nuklir sensitif.

OFAC (Office of Foreign Assets Control) adalah badan di bawah Departemen Keuangan AS yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menegakkan sanksi ekonomi dan perdagangan terhadap negara, entitas, dan individu yang dianggap mengancam kepentingan nasional AS. 

Daftar OFAC adalah daftar individu, entitas, dan negara yang dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat, yang dikelola OFAC.

"Reza Sedighi memiliki nomor identitas nasional Iran 2739202830 dan ditetapkan oleh Departemen Keuangan AS sebagai Warga Negara yang Ditunjuk Khusus atau Specially Designated Nationals (SDN) sebagai bagian dari kampanye yang menargetkan individu yang terkait dengan aktivitas yang dianggap AS sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya," kata laporan tersebut.

Sebagai infromasi, Specially Designated Nationals and Blocked Persons List, adalah daftar individu dan entitas yang dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat.

Pesan Tegas dari Israel

Pembunuhan Reza Sedighi terjadi beberapa saat sebelum penerapan perjanjian gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Perjanjian tersebut diumumkan berdasarkan inisiatif AS yang dipelopori oleh mantan Presiden Donald Trump, dan mencakup tiga fase.

Fase gencatan senjata tersebut antara lain: gencatan senjata Iran, diikuti oleh komitmen Israel dalam waktu 12 jam, dan kemudian deklarasi resmi gencatan senjata 24 jam kemudian.

"Para pengamat yakin bahwa pembunuhan Seddiq merupakan pesan intelijen yang jelas dari Israel menjelang dimulainya gencatan senjata, terutama karena hal itu bertepatan dengan pengumuman Iran tentang kesiapannya untuk menghentikan tembakan rudal dan meredakan situasi regional," kata ulasan khaberni.

 

 

 

(oln/khbrn/*)
 

 
 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan