Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

3 Pelajaran yang Diambil Iran Selama Perang dengan Israel dan Amerika

Menurut pakar, Iran dapat mengambil 3 pelajaran dari perang 12 harinya melawan Israel, yang disokong oleh AS.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kantor berita resmi negara Iran, IRNA
PERANG 12 HARI - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). Menurut pakar, Iran dapat mengambil 3 pelajaran dari perang 12 harinya melawan Israel, yang disokong oleh AS. 

TRIBUNNEWS.COM – Setelah saling melancarkan serangan udara selama 12 hari, Israel dan Iran akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata total dan menyeluruh pada Selasa (24/6/2025) pagi.

Konflik ini bermula pada 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan terhadap Iran dengan dalih ingin mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

Israel menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran, menewaskan sejumlah tokoh keamanan, intelijen, militer terkemuka, serta ilmuwan nuklir.

Iran, yang menyangkal tengah berusaha membuat senjata nuklir, membalas dengan serangan rudal balistik ke sejumlah kota di Israel.

Setidaknya 439 warga Iran dan 28 warga Israel dilaporkan tewas.

Meski mengalami kerugian besar, Iran memperoleh sejumlah pelajaran penting dari konflik ini, baik terkait kemampuan nuklir dan militernya, maupun stabilitas domestik Republik Islam itu sendiri.

Mengutip Middle East Eye, berikut tiga pelajaran yang dipetik Iran selama konfrontasinya dengan Israel dan Amerika Serikat.

1. Pemikiran Ulang Strategi Nuklir

AMERIKA SERANG IRAN - Grafis AS menyerang situs nuklir di Iran
AMERIKA SERANG IRAN - Grafis AS menyerang situs nuklir di Iran (Tribunnews)

Menurut Mohammad Eslami, pakar proliferasi senjata konvensional dan nonkonvensional di Timur Tengah, tidak diragukan lagi bahwa program nuklir Iran mengalami kemunduran.

“Serangan presisi Israel merusak komponen utama infrastruktur nuklir Iran,” ujar Eslami kepada Middle East Eye, merujuk pada serangan terhadap reaktor air berat di Arak, fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordow, serta laboratorium penelitian di Isfahan.

“Situs-situs ini mencerminkan puluhan tahun akumulasi upaya teknis dan pengetahuan kelembagaan,” lanjutnya.

Tingkat kerusakan akibat serangan Israel dan Amerika belum sepenuhnya diketahui.

Baca juga: CIA Sebut Fasilitas Nuklir Iran Rusak Berat, Mossad Ucap Terima Kasih, Ada Kerjasama dengan Israel

Otoritas Iran kini tengah menilai skala kehancuran.

Tidak ada laporan kebocoran radiasi dari situs-situs yang diserang, namun beberapa ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangan tersebut.

“Membangun infrastruktur adalah satu hal; membangun kembali generasi ilmuwan lokal yang menguasai fisika nuklir, teknik, dan desain sentrifugal jauh lebih sulit,” ujar Eslami.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan