Konflik Iran Vs Israel
3 Pelajaran yang Diambil Iran Selama Perang dengan Israel dan Amerika
Menurut pakar, Iran dapat mengambil 3 pelajaran dari perang 12 harinya melawan Israel, yang disokong oleh AS.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
Konflik ini memberi Iran gambaran baru mengenai pendekatan diplomasi nuklir ke depan.
Hingga saat ini, intelijen AS menilai Iran belum secara aktif mengembangkan senjata nuklir, dan masih memerlukan waktu bertahun-tahun jika ingin memproduksinya.
Sebagai anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Iran menegaskan haknya untuk memperkaya uranium untuk tujuan damai.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bahkan pernah mengeluarkan fatwa bahwa Iran tidak boleh mengembangkan senjata nuklir.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, unjuk rasa di Iran menyerukan agar negara tersebut segera memperoleh senjata nuklir sebagai bentuk pencegahan.
“Memiliki infrastruktur nuklir tanpa pencegah yang kredibel membuatnya rentan terhadap serangan presisi tinggi,” kata Eslami.
Ia menambahkan bahwa meskipun Iran bersikukuh pada haknya atas program nuklir sipil, pendekatan itu tetap membuka kemungkinan konfrontasi.
“Satu pelajaran penting bagi Iran adalah bahwa ambiguitas strategis, tidak mengonfirmasi maupun menyangkal kemampuan nuklir, mungkin menjadi pendekatan yang lebih berkelanjutan,” imbuhnya.
Strategi tersebut menyerupai pendekatan Israel, yang hingga kini tidak pernah secara terbuka mengakui memiliki senjata nuklir. Israel sendiri bukan pihak dalam NPT.
Iran sempat mengancam akan keluar dari NPT selama konflik berlangsung.
Parlemen Iran bahkan memilih untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA pada hari Selasa (24/6/2025), sebuah indikasi bahwa Teheran serius mempertimbangkan ulang pendekatan diplomasi nuklirnya.
Baca juga: Intelijen AS: Program Nuklir Iran Masih Utuh dan Aktif, Serangan Gagal Hentikan Pengayaan Uranium
RUU tersebut, yang masih harus disahkan Dewan Wali Iran, menetapkan bahwa setiap inspeksi IAEA di masa depan harus mendapat persetujuan dari pejabat keamanan senior Iran.
2. Militer Iran Mampu Bertahan dan Membalas
Iran juga mengalami kerusakan signifikan pada infrastruktur militernya. Peluncur rudal dan instalasi pertahanan diserang langsung oleh Israel.
Iran kemungkinan besar telah menghabiskan sebagian besar persediaan rudal balistiknya dan kini perlu melakukan penggantian.
“Walau menderita kerugian, program rudal Iran meninggalkan kesan kuat. Rudal-rudalnya berulang kali menembus sistem pertahanan udara Israel dan sekutu-sekutunya, dan menghantam target militer maupun sipil,” ujar Eslami.
Sumber: TribunSolo.com
Iran
Israel
Amerika Serikat
Konflik Iran vs Israel
Perang Iran-Israel
Amerika Serang Iran
Trump Bantu Israel
Konflik Iran Vs Israel
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Iran Bentuk Badan Baru di Era Perang Lawan Israel: Apa Itu Dewan Pertahanan Nasional? |
---|
Termasuk Alamat Rumah, Iran Klaim Punya Profil Lengkap Para Pilot Israel yang Ikut Perang |
---|
Iran Buka Suara Soal Operasi Rahasia, Bantah Incar Warga Sendiri di Eropa dan Amerika |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.