Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

3 Pelajaran yang Diambil Iran Selama Perang dengan Israel dan Amerika

Menurut pakar, Iran dapat mengambil 3 pelajaran dari perang 12 harinya melawan Israel, yang disokong oleh AS.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kantor berita resmi negara Iran, IRNA
PERANG 12 HARI - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). Menurut pakar, Iran dapat mengambil 3 pelajaran dari perang 12 harinya melawan Israel, yang disokong oleh AS. 

“Iran menunjukkan bahwa mereka tak hanya mampu bertahan, tetapi juga membalas secara signifikan. Hal ini memperkuat statusnya sebagai kekuatan militer regional.”

Serangan ke kota-kota seperti Tel Aviv dan Haifa mengakibatkan kerusakan besar, menghancurkan gedung apartemen dan infrastruktur penting.

Selama dua tahun terakhir, Israel telah menghadapi serangan dari Hamas, Hizbullah, dan Houthi, tetapi tak satu pun menimbulkan dampak lintas batas sebesar konflik terbaru dengan Iran.

Ali Rizk, analis politik dan keamanan asal Lebanon, menyatakan bahwa Iran menunjukkan kepada sekutunya sejauh mana mereka bersedia terlibat langsung dalam konflik.

“Iran bahkan tak tinggal diam terhadap serangan AS,” ujar Rizk kepada Middle East Eye, merujuk pada serangan Iran terhadap pangkalan militer Al-Udeid milik AS di Qatar, Senin lalu.

“Meskipun simbolis, serangan itu menunjukkan bahwa Iran bersikeras membalas. Ini mempertegas kepada sekutu mereka bahwa Iran tak segan untuk bertindak.”

3. Perang Memperkuat Dukungan Rakyat Iran

PERANG IRAN ISRAEL - Data jumlah korban dan kerusakan akibat perang Iran vs Israel selama 12 hari. TRIBUNNEWS
PERANG IRAN ISRAEL - Data jumlah korban dan kerusakan akibat perang Iran vs Israel selama 12 hari. TRIBUNNEWS (TRIBUNNEWS/)

Di luar aspek nuklir dan militer, muncul pertanyaan lain selama dua minggu konflik: apakah Iran akan bertahan hingga akhir perang?

Baik Israel maupun AS memberi sinyal bahwa perubahan rezim menjadi salah satu tujuan konflik, selain membatasi ambisi nuklir Iran.

Namun pada kenyataannya, tidak ada demo besar-besaran untuk mencoba menggulingkan pemerintah Iran.

“Salah satu kesimpulan terpenting: AS tidak berniat mendorong perubahan rezim di Iran,” kata Rizk. “Mereka menilai itu terlalu berisiko.”

Baca juga: Sosok 4 Calon Pengganti Ali Khamenei, Ada Anak hingga Tokoh Intelijen Iran

Padahal Iran tengah menghadapi tekanan global, dengan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah serta melemahnya Hizbullah dalam konflik dengan Israel.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu gagal membujuk AS untuk membantu menggulingkan Republik Islam.

Rizk berpendapat bahwa perang justru memberi efek sebaliknya: membantu menggalang dukungan rakyat terhadap pemimpin Iran.

“Mereka yang sebelumnya tidak menganggap Israel sebagai musuh, kini melihatnya demikian. Bahkan warga yang tadinya tidak mendukung pemerintah [Iran], kini cenderung berpihak pada negaranya,” ujarnya.

“Ini justru menjadi kesalahan strategis besar Netanyahu.”

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan