Konflik Iran Vs Israel
Perlu BAB dan Pipis, Bagaimana Pilot Bomber B-2 Bertahan di Udara Selama 37 Jam untuk Serang Iran?
Misi pengeboman ini mengharuskan pilot pesawat pembom (bomber) B-2 untuk beroperasi di udara selama 37 jam!
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Perlu BAB dan Pipis, Bagaimana Pilot Pesawat Bomber B-2 Bertahan di Udara Selama 37 Jam untuk Serang Iran?
TRIBUNNEWS.COM - Misi pengeboman Amerika Serikat (AS) yang menargetkan tiga fasilitas nuklir di Iran Sabtu (21/6/2025) kemarin, terhitung membutuhkan sumber daya dan pengorbanan yang besar.
Satu di antara pengorbanan itu adalah misi pengeboman ini mengharuskan pilot pesawat pembom (bomber) B-2 untuk beroperasi di udara selama 37 jam!
Baca juga: 13 Ton Bom AS Serang Langsung Fasilitas Nuklir Iran, Arab Saudi Teriak Soal Efek Radioaktif
Dalam misi ini, tujuh pesawat pengebom siluman, yang masing-masing membawa dua awak, terbang bolak-balik tanpa henti.
Atas hal itu, tercatat penyerangan ini adalah satu di antara serangan udara terpanjang dalam sejarah militer modern.
Lalu bagaimana pilot pesawat pengebom ini bisa bertahan di udara begitu lama? Berikut penjelasan dari tiap-tiap aspek ketahanan seorang pilot dalam berbagai aktivitas dalam penyerangan tersebut

Tidur
Melvin J. Deal, seorang pensiunan kolonel Angkatan Udara yang menjadi awak B-2 dalam misi 44 jam di Afghanistan pada tahun 2001, mengatakan, selama bertugas di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri, pilot yang memenuhi syarat untuk misi tersebut akan berlatih di simulator untuk waktu yang lama guna membantu mereka mengatur siklus tidur.
Namun, pelatihan tersebut biasanya hanya berlangsung selama 24 jam, dan penerbangan terlama Deal sebelum memecahkan rekor penerbangannya adalah 25 jam, menurut CNN.
Ia mencatat kalau awak pengebom diberi pil tidur untuk membantu mereka beristirahat pada hari-hari menjelang pengeboman.
Berdasarkan penuturan Deal, kebijakan tersebut mengharuskan kedua awak pesawat tetap waspada dan tetap berada di tempat duduk mereka selama momen-momen kritis penerbangan, termasuk lepas landas, pengisian bahan bakar, pengeboman, dan pendaratan.
Selama jam-jam tersebut, kedua awak pesawat bergantian tidur di tempat tidur kecil di belakang kursi kokpit.
“Setiap anggota kru dapat beristirahat sekitar tiga atau empat jam di antara pengisian bahan bakar,” kata Dale.
Ia menambahkan: “Tidur bisa jadi sulit dalam situasi seperti ini, karena siapa pun yang sedang berjuang pasti mengalami kecemasan, tetapi pada akhirnya, Anda akan mendapatkan istirahat yang dibutuhkan tubuh Anda.”
Amfetamin
Amfetamin adalah stimulan sistem saraf pusat, dan Dale mengatakan dokter memberi mereka pil ini sebelum penerbangan untuk membuat mereka tetap waspada sepanjang misi.
Namun, ia menunjukkan bahwa hal ini mungkin telah berubah sekarang, karena pengalamannya telah terjadi lebih dari dua dekade.

Toilet
B-2 Spirit Bomber Serang Iran
Pesawat Pengebom Siluman B-2
Amerika Serang Iran
perang israel vs iran
Trump Bantu Israel
Konflik Iran Vs Israel
Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Iran Lawan Israel & AS |
---|
Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran |
---|
Tanda-Tanda Israel Sedang Siapkan Serangan Baru ke Iran, Ancaman Nuklir Cuma Kedok |
---|
Iran Siap Berperang dengan Israel, Tidak akan Menghentikan Program Nuklir, Kata Presiden Pezeshkian |
---|
Iran Izinkan Tim IAEA Kunjungi Teheran, tapi Tolak Akses ke Lokasi Nuklir |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.