Top Rank
10 Negara Paling Berbahaya di Dunia: Yaman dalam Krisis Kemanusiaan, Rasa Aman Warga Israel Menurun
Berikut ini 10 negara yang paling berbahaya di dunia, peringkat tertinggi ada Yaman, negara Sudan hingga Mali masuk daftar.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Institut Ekonomi dan Perdamaian merilis laporan Indeks Perdamaian Global (GPI), setiap tahun.
Laporan ini mengukur tingkat bahaya atau keamanan suatu negara berdasarkan 23 indikator berbeda, termasuk teror politik, kematian akibat konflik internal, dan tingkat pembunuhan.
Laporan GPI mengevaluasi 163 negara yang mencakup lebih dari 99,7 persen populasi dunia.
Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun laporan ini meliputi jumlah konflik kekerasan internal dan eksternal, tingkat ketidakpercayaan, ketidakstabilan politik, potensi aksi teroris, jumlah pembunuhan, dan pengeluaran militer sebagai persentase dari PDB.
Skor dihitung untuk masing-masing dari 163 negara yang ditampilkan dalam laporan berdasarkan faktor-faktor ini.
Semakin tinggi skornya, semakin berbahaya negara tersebut dan semakin rendah peringkatnya dalam hal keamanan.
Menurut laporan GPI 2024, konflik Israel-Gaza telah berdampak sangat kuat terhadap perdamaian global, dengan Israel dan Palestina masing-masing mengalami penurunan perdamaian terbesar pertama dan keempat.
Tiga negara lain yakni Ekuador, Gabon, dan Haiti juga mengalami penurunan perdamaian terbesar lainnya.
Dikutip dari laman World Population Review, berikut 10 negara paling berbahaya di dunia:
1. Yaman
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yaman masih terjerumus dalam krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Lebih dari enam tahun konflik militer yang berlangsung telah memaksa 4,3 juta orang meninggalkan rumah mereka dan menempatkan 14 juta orang dalam risiko kelaparan dan penyakit mematikan.
Baca juga: 10 Negara dengan Tren Childfree Tertinggi: Jepang hingga Jerman Pilih Hidup Tanpa Anak
Sekitar 80 persen penduduk Yaman (24 juta orang) sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Menurut Indeks Perdamaian Global 2024, kedamaian di Yaman telah memburuk akibat meningkatnya ketidakstabilan politik, demonstrasi yang diwarnai kekerasan, dan meningkatnya ketegangan pascakonflik Israel-Hamas.
Sayangnya, serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi pada akhir 2023 semakin intensif, mengancam rute Laut Merah dan Teluk Aden.
Konflik semakin meningkat akibat respons militer AS dan Inggris di wilayah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.