Rabu, 10 September 2025

Selebgram AP Bebas dari Junta Myanmar, Sempat Ditahan di Insein Prison Usai Masuk Secara Ilegal

Arnol Saputra bebas dari Junta Myanmar setelah ditahan di Insein Prison. Dipulangkan usai dapat amnesti, didampingi KBRI.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Glery Lazuardi
net
ILUSTRASI PENJARA - Arnol Saputra (AP), selebgram asal Indonesia, saat tiba di Bandara Bangkok usai dibebaskan dari Penjara Insein Myanmar. 

TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR – Selebgram AP berhasil dipulangkan ke Indonesia.

Sebelumnya, AP ditahan oleh Junta Militer Myanmar sejak 20 Desember 2024.

Junta Myanmar merujuk pada pemerintahan militer yang berkuasa sejak kudeta pada 1 Februari 2021. Istilah "junta" berasal dari bahasa Spanyol yang berarti komite atau dewan direktur, dan dalam konteks ini merujuk pada kelompok perwira militer yang mengambil alih pemerintahan.

Pemerintahan ini dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing dan menghadapi penolakan luas dari masyarakat Myanmar. Penolakan tersebut memicu protes dan perlawanan bersenjata, yang kemudian berkembang menjadi perang saudara.

AP ditahan karena memasuki wilayah Myanmar secara ilegal dan melakukan pertemuan dengan kelompok bersenjata.

Atas perbuatannya, AP divonis tujuh tahun penjara oleh Junta Militer Myanmar.

Selama masa penahanan, AP sempat menjalani hukuman di Insein Prison, Yangon.

Penjara ini dikenal sebagai salah satu fasilitas dengan pengamanan tertinggi di Myanmar, berada di bawah kendali otoritas junta.

Baca juga: Keluarga Selebgram AP Ajukan Amnesti ke Junta Militer Myanmar, Jadi Harapan Terakhir

Profil dan Sejarah Insein Prison

Penjara Insein berlokasi di Divisi Yangon, dekat kota Yangon (dulu Rangoon), ibu kota lama Myanmar.

Fasilitas ini didirikan pada 1887 oleh pemerintahan kolonial Inggris untuk mengurangi kepadatan penjara utama saat itu, Rangoon Central Gaol.

Pada tahun 1920-an, Insein dan Penjara Rangoon menampung lebih dari 2.000 tahanan.

Arsitekturnya menggunakan sistem panoptikon Pentonville, dengan sayap radial memancar dari menara pengawas pusat, memungkinkan pengawasan maksimum dan interaksi minimum antar tahanan.

Penjara ini terkenal buruk dalam hal kondisi, korupsi, dan kekerasan sistemik.

Sejak masa kediktatoran Jenderal Ne Win hingga pemerintahan militer saat ini, Insein digunakan untuk menekan pembangkang politik.

 

Kondisi Penjara dan Kesaksian Tahanan

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan