Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rencana Macron Akui Palestina Dikecam Trump: Apa yang Dia Katakan Tidak Penting

Keputusan presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk mengakui negara Palestina mendapat kecaman dari Presiden AS Donald Trump.

whitehouse.gov
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari laman whitehouse.gov pada Jumat (4/7/2025) yang menampilkan Presiden Trump menyampaikan pidato di sebuah acara tentang “One Big Beautiful Bill Act”. Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi baru terhadap sektor energi Iran pada hari Kamis (3/7/2025). Keputusan presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk mengakui negara Palestina mendapat kecaman dari Presiden AS Donald Trump. 

Marco Rubio menyebutnya sebagai “tamparan di wajah” bagi korban serangan 7 Oktober lalu. 

Senator Lindsey Graham mengatakan keputusan itu akan memperburuk keadaan dan memberi keberanian kepada Hamas. 

Sementara Tom Cotton menyebut pengakuan tersebut sebagai "dukungan memalukan," dikutip dari Axioos.

Pemerintah Israel pun menanggapi dengan kecaman keras. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, pengakuan negara Palestina pasca serangan 7 Oktober merupakan "hadiah bagi terorisme" dan hanya akan menciptakan ancaman baru bagi Israel. 

Ia memperingatkan, sebuah negara Palestina yang lahir dalam konteks kekerasan dapat menjadi "proksi Iran" lainnya.

Wakil Perdana Menteri Israel Yariv Levin bahkan menyebut keputusan Macron sebagai "noda hitam dalam sejarah Prancis", dan menyerukan agar Israel memperluas kedaulatannya atas wilayah Tepi Barat.

Meskipun tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan operasi militer di Gaza terus meningkat, pengakuan sepihak terhadap Palestina tetap menjadi isu yang memecah belah. 

Macron menilai langkah tersebut sebagai dukungan terhadap rakyat Palestina, sementara Trump dan sekutunya menganggapnya sebagai ancaman langsung terhadap sekutu terdekat mereka, Israel.

Rencana Macron Akui Palestina

Presiden Prancis Emmanuel Macron pertama kali menyatakan niatnya untuk mengakui negara Palestina dalam sebuah surat terbuka kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, yang dibagikan secara publik melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter) pada Kamis, 25 Juli 2025. 

Dalam surat tersebut, Macron menyampaikan Prancis akan secara resmi mendukung pengakuan Palestina sebagai negara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2025.

Langkah Macron ini bukanlah keputusan yang mendadak, melainkan puncak dari serangkaian perkembangan dan pertimbangan diplomatik yang intens:

  • Peningkatan Tekanan Internasional

Setelah eskalasi konflik di Gaza pada akhir tahun 2023 dan awal 2024, tekanan internasional untuk mengakui Negara Palestina semakin meningkat. 

Banyak negara, terutama di Global Selatan, serta beberapa negara Eropa, telah menyerukan solusi dua negara yang melibatkan pengakuan Palestina.

  • Perubahan Kebijakan Negara-negara Eropa Lain

Beberapa bulan sebelum pengakuan Prancis, beberapa negara Eropa lainnya, seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, telah lebih dulu mengakui Negara Palestina.

Langkah ini memberikan momentum dan mendorong negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mempertimbangkan posisi mereka.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved