Kamis, 4 September 2025

Mengenal Tentara Dunia Maya China yang Langsung di Bawah Kendali Presiden Xi Jinping

Dalam parade militer itu pasukan dunia maya China yang tidak ditampilkan.

Penulis: Hasanudin Aco
Foto tangkapan layar
PARADE MILITER - Tentara wanita China yang ikut parade militer di Beijing pada Rabu (3/9/2025), /Youtube: CCTV 

Pasukan Cyberspace mengawasi pengumpulan intelijen, serangan jaringan, dan operasi perlindungan infrastruktur.

Amerika Serikat dan sekutunya sering menuduh China terlibat dalam serangan siber – yang dibantah China.

Pasukan dunia maya ini dituduh kerap mencuri informasi intelijen atau menimbulkan gangguan di jaringan internet.

China  telah menyatakan bahwa beberapa "bentuk baru" pertempuran PLA, termasuk perang siber, akan menjadi bagian dari parade tersebut.

Presiden Xi Jinping mengelar Parade militer besar-besaran pada HUT ke-80 China sekaligus memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, China pada Rabu (3/9/2025). Unjuk kekuatan militer sekaligus simbol kebangkitan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Parade tersebut dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, serta Presiden RI Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Kompas TV/Soure: Viory/HO)
Presiden Xi Jinping mengelar Parade militer besar-besaran pada HUT ke-80 China sekaligus memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, China pada Rabu (3/9/2025).  (Tangkapan Layar Kompas TV/Soure: Viory/HO) (/Kompas TV)

Namun dalam parade militer China hari ini  pasukan ini tidak ditampilkan.

Pasukan dunia maya ini mengintegrasikan teknologi AI ke dalam militer yang merupakan prioritas utama bagi Tiongkok.

Para pejabat China mengatakan pasukan cyber ini merevolusi semua aspek peperangan modern.

Mulai dari komando dan kendali hingga informasi, pengawasan dan pengintaian, dan di seluruh sistem persenjataan

Kembangkan AI

PLA dilaporkan sedang mengembangkan teknologi kecerdasan (AI) buatan untuk membantu memproses data medan perang secara real-time dan mendukung pengambilan keputusan oleh para komandan.

Perangkat pembelajaran mesin juga digunakan untuk menghasilkan skenario dan taktik pertempuran untuk pelatihan.

Militer Tiongkok juga telah berinvestasi besar dalam pengenalan citra dan objek menggunakan AI.

Presiden Xi Jinping mengelar Parade militer besar-besaran pada HUT ke-80 China sekaligus memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, China pada Rabu (3/9/2025). Unjuk kekuatan militer sekaligus simbol kebangkitan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Parade tersebut dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, serta Presiden RI Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Kompas TV/Soure: Viory/HO)
Presiden Xi Jinping mengelar Parade militer besar-besaran pada HUT ke-80 China sekaligus memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, China pada Rabu (3/9/2025). (Tangkapan Layar Kompas TV/Soure: Viory/HO) (/Kompas TV)

Dengan memanfaatkan teknologi tersebut untuk menganalisis dan mengidentifikasi citra satelit, data radar, dan sinyal elektronik, Tiongkok bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi deteksi, klasifikasi, dan pelacakan target.

Perangkat lunak AI digunakan untuk menganalisis data peralatan untuk tujuan pemeliharaan, dan untuk mengerjakan operasi logistik serta mengoptimalkan penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi perlengkapan militer.

Hal ini juga penting untuk sistem tanpa awak, yang beberapa di antaranya mungkin akan dipamerkan dalam parade – meskipun “otak” yang digerakkan oleh AI tidak akan terlihat.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan