Selasa, 16 September 2025

Dokter di Inggris Kepergok Mesum dengan Perawat di Ruang Operasi Saat Ada Pasien Terbaring

Perbuatan mesum dilaporkan dilakukan sang dokter dan si perawat saat seorang pasien terbaring di meja operasi dalam keadaan dibius.

WN/Tangkap Layar
ILUSTRASI - Gambar tangkap layar dari situs WN, Minggu (14/9/2025) yang menunjukkan ilustrasi ruang operasi. Seorang dokter anastesi di Inggris dilaporkan mesum dengan perawat di ruang operasi saat ada pasien terbaring seusai dibius. 

Dokter di Inggris Kepergok Mesum dengan Perawat di Ruang Operasi Saat Pasien Terbaring Terbius

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter di Manchester, Inggris, tertangkap basah sedang berhubungan seks dengan seorang perawat di ruang operasi.

Perbuatan mesum dilaporkan dilakukan sang dokter dan si perawat saat seorang pasien terbaring di meja operasi dalam keadaan dibius.

Mahkamah etik medis Inggris telah mendapat laporan tentang insiden mengejutkan tersebut.

Baca juga: ASN Bikin Gaduh, Ada yang Mesum di Musala hingga Ditangkap Densus 88 

Laporan menyatakan, perbuatan mesum di ruang operasi tersebut melibatkan Dr Suhail Anjum dan seorang perawat yang tidak disebutkan namanya.

"Salah satu rekan mereka di Rumah Sakit Tameside di Ashton-under-Lyne memergoki mereka dalam "posisi yang membahayakan", lapor The Independent, dikutip dari WN, Minggu (14/9/2025). 

Andrew Molloy, yang mewakili General Medical Council (GMC), mahkamah etik profesi kedokteran dan medis di Inggris, mengatakan kalau Dr Anjum adalah ahli anestesi untuk lima kasus di ruang operasi 5 pada 16 September 2023.

Di tengah menangani kasus ketiga, ia meminta seorang perawat lainnya untuk mengawasi pasien laki-laki tersebut agar ia dapat beristirahat sejenak. 

Namun, ia pergi ke ruang operasi lain dan berhubungan seks dengan perawat yang diidentifikasi sebagai Perawat C.

Molloy mengatakan, "Perawat NT memergoki mereka 'beraksi' setelah memasuki ruang operasi delapan, dan "bertemu Dr. Anjum dan Perawat C dalam posisi yang membahayakan".

Perawat NT terkejut melihat mereka dalam posisi itu, dengan celana Perawat C "di sekitar lututnya" dan "Dr. Anjum sedang mengikat ikat pinggang celananya." 

Perawat NT bergegas melewati ruangan dan pergi.

Sementara itu, Dr. Anjum kembali ke ruang operasi 5.

Ia pergi selama total delapan menit.

"Tidak ada cedera yang terjadi pada pasien ketika Dr. Anjum tidak ada di ruang operasi dan prosedur berjalan tanpa insiden lebih lanjut," tambah Molloy.

Pulang Kampung

Perawat NT melaporkan insiden tersebut kepada manajer atasannya, yang kemudian membuka penyelidikan atas masalah tersebut.

Dr. Anjum mengaku telah melakukan aktivitas seksual dengan perawat tersebut dan menyatakan kalau dia tahu perawat tersebut akan berada di dekatnya ketika ia meninggalkan pasien di ruang operasi.

Ia juga mengakui bahwa tindakannya membahayakan pasien.

Ia menyatakan ke Medical Practitioners Tribunal Service (MPTS), yang menangani kasus tersebut, kalau ia telah keluar dari rumah sakit Tameside pada Februari 2024 dan telah kembali ke kampung halamannya di Pakistan, lapor The Independent.

Ia menyebutnya sebagai "kesalahan penilaian yang hanya terjadi sekali" dan menyatakan kalau ia ingin melanjutkan kariernya di Inggris.

"Sangat memalukan, setidaknya begitu. Saya sendiri yang harus disalahkan," katanya dalam jurnal yang dicatat di MPTS.

"Saya mengecewakan semua orang, bukan hanya pasien dan diri saya sendiri, tetapi juga kepercayaan dan bagaimana hal itu akan terlihat."

Dr Anjum, yang saat itu sudah menikah, juga sudah meminta maaf atas pelanggaran etik tersebut. 

Ia mengatakan kepada MPTS kalau  "tidak adil" meminta perawat anestesi untuk menggantikan pekerjaannya, sambil mengakui kalau tindakannya menempatkan Perawat NT dalam "posisi yang sulit". 

"Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada semua pihak yang terlibat, dan saya ingin mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki keadaan ini."

Dr Anjum juga memberi tahu para anggota kalau ia sedang mengalami masa-masa yang menegangkan setelah kelahiran putri bungsunya pada bulan Januari tahun itu.

"Kelahiran putri bungsu saya berdampak pada kehidupan pribadi, kesehatan mental, kesejahteraan, dan pekerjaan saya di rumah sakit."

Sidang lanjutan kasus ini akan digelar pada Jumat pekan depan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan