Rabu, 8 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PM Inggris Larang Demo Pro-Palestina, Ajak Warga Ingat Israel pada 7 Oktober

PM Inggris Keir Starmer melarang demonstrasi pro-Palestina, menyarankan warga simpati ke Israel pada peringatan 7 Oktober.

Facebook Keir Starmer
PERDANA MENTERI INGGRIS - Foto diunduh dari Facebook Keir Starmer, Rabu (8/10/2025), terlihat Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam unggahannya pada 31 Agustus 2025. Starmer mendesak para mahasiswa untuk tidak melakukan demonstrasi pro-Palestina pada Selasa, 7 Oktober 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mendesak para mahasiswa untuk tidak melakukan demonstrasi pro-Palestina pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Demonstrasi itu dilakukan pada peringatan serangan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dalam Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Menurutnya, aksi demonstrasi itu tidak mencerminkan jati diri Inggris yang menghormati orang lain dan menyarankan mereka mengenang korban serangan tersebut.

"Setiap anak Israel harus dapat hidup berdampingan dengan tetangga Palestina mereka dalam keamanan dan keselamatan," kata Keir Starmer saat memperingati hari jadi tersebut, Selasa (7/10/2025).

Keir Starmer mengatakan protes yang akan berlangsung di berbagai universitas menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain. 

Ia menuduh demonstrasi pro-Palestina digunakan oleh beberapa orang sebagai alasan tercela untuk menyerang orang Yahudi Inggris.

“Hari ini, pada peringatan kekejaman 7 Oktober, para mahasiswa kembali merencanakan aksi protes," tulis Keir Starmer dalam surat kabar Times.

"Ini bukan jati diri kita sebagai sebuah negara. Sangat tidak mencerminkan jati diri Inggris jika kita kurang menghormati orang lain. Dan itu sebelum beberapa dari mereka memutuskan untuk kembali meneriakkan kebencian terhadap orang Yahudi," tambahnya.

Juru bicara resmi Perdana Menteri Inggris mengeluarkan pernyataan yang mendukung pernyataan Keir Starmer, dengan mengatakan kebebasan berpendapat tidak dapat dilanjutkan dalam konteks dukungan untuk Palestina pada 7 Oktober.

"Hanya karena ada kebebasan dan hak untuk berunjuk rasa, bukan berarti siapa pun boleh melanjutkan pertemuan (demontrasi) ini, mengingat konteksnya," katanya.

Sementara itu, seorang pengunjuk rasa, Anton Parocki mengatakan pernyataan Keir Starmer sebagai hal yang sungguh memalukan.

Baca juga: Hamas Peringatkan Netanyahu Tak Sabotase Negosiasi Israel di Mesir

"Sungguh memalukan. Yang menurut saya tidak peka adalah telah terjadi genosida selama dua tahun," katanya kepada BBC, Selasa.

Ia mengatakan Keir Starmer tidak bisa menyamakan Yahudi dengan Israel.

"Menyamakan (tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dengan Yudaisme sebenarnya merupakan tindakan antisemit," ujarnya.

"Orang Yahudi tidak pro-genosida. Kita perlu lantang menyuarakan hal ini, karena genosida sedang terjadi, dan orang-orang Palestina sedang kelaparan," jelasnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved