Selasa, 14 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bukan Tony Blair, Jusuf Kalla Diajukan Prof Hikmahanto untuk Pimpin Pemerintahan Transisi Gaza

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengusulkan Jusuf Kalla sebagai pemimpin pemerintahan transisi di Gaza, Palestina.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PEMERINTAHAN TRANSISI GAZA - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (12/5/2023). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof Hikmahanto Juwana bicara soal sosok yang cocok menjadi pemimpin pemerintahan transisi di Gaza, Palestina. Salah satu tokoh yang diusulkan Hikmahanto adalah Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK). 

Menurut Hikmahanto, saat ini yang dibutuhkan Gaza setelah adanya langkah perdamaian dengan Israel adalah penggerakan perekonomian.

Dengan menggerakkan ekonomi, maka Gaza selanjutnya bisa melakukan upaya rekonstruksi.

Hikmahanto pun berharap nantinya perusahaan-perusahaan dari Indonesia bisa ikut andil dalam upaya rekonstruksi di Gaza ini.

"Karena yang dibutuhkan sekarang oleh Gaza itu adalah menggerakkan perekonomian dan melakukan rekonstruksi yang penting."

"Nah, nanti dari sini saya berharap bahwa perusahaan-perusahaan karya dari Indonesia bisa diundang untuk melakukan rekonstruksi di Gaza," jelasnya.

Baca juga: 2 Tahun Perang Israel-Hamas Berakhir, Bisakah Gaza Pulih dan Menjadi Layak Huni Lagi?

Hikmahanto mengaku optimis Prabowo bisa mengontak Presiden AS Donald Trump, para pemimpin negara dari Timur Tengah, atau pemimpin dari Palestina sekalipun, untuk membicarakan soal usulan JK menjadi pemimpin pemerintahan transisi di Gaza.

Langkah ini juga dinilai Hikmahanto sebagai kesempatan bagi Indonesia bisa membantu rakyat Palestina yang selama ini menderita dengan segala kekejaman yang dilakukan Israel.

"Saya rasa saya optimis ya. Jadi kalau Bapak Presiden bisa mengontak Presiden Trump, kemudian juga kepala-kepala pemerintahan, kepala negara yang ada di  Timur Tengah, bahkan juga rakyat Palestina. Saya yakin perwakilan dari rakyat Palestina, saya yakin mereka akan bisa menerima figur seperti Pak Jusuf Kalla ini."

"Dan ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berperan membantu rakyat Palestina yang selama ini mereka harus menderita dengan kekejaman dari Israel," pungkasnya.

Baca juga: Analis: Gencatan Senjata Gaza Terancam Gagal karena Israel Desak Hamas Serahkan Senjata

Kesepakatan Damai Hamas -Israel Diumumkan

PRESIDEN AS TRUMP - Gambar diunduh dari Facebook The White House, Selasa (7/10/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam unggahan pada 1 Oktober 2025. Pada 6 Oktober 2025, Trump mengatakan perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas berjalan baik.
PRESIDEN AS TRUMP - Gambar diunduh dari Facebook The White House, Selasa (7/10/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam unggahan pada 1 Oktober 2025. Pada 6 Oktober 2025, Trump mengatakan perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas berjalan baik. (Facebook The White House)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa Hamas dan Israel telah menyepakati proposal perdamaian di Gaza, menandai langkah bersejarah setelah dua tahun konflik yang menelan puluhan ribu korban jiwa.

Dalam pernyataannya di Washington, Trump menyebut bahwa kesepakatan tersebut merupakan hasil negosiasi panjang yang digelar di Sharm El Sheikh, Mesir, dengan melibatkan perwakilan dari Qatar dan Mesir sebagai mediator utama.

“Ini bukan sekadar gencatan senjata, ini adalah awal dari perdamaian sejati di Timur Tengah,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Baca juga: Gencatan Senjata Berlaku, Hamas Didesak Bebaskan 20 Sandera, 600 Truk Bantuan Mulai Masuk Gaza

Hamas Tolak Perwalian Asing di Jalur Gaza

Disisi lain, Faksi-faksi Palestina, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina menolak perwalian apa pun atas Jalur Gaza, menekankan bahwa administrasi Jalur Gaza adalah urusan internal Palestina semata.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Jumat (10/10/2025) malam, oleh ketiga gerakan tersebut, bertepatan dengan dimulainya gencatan senjata dan penarikan sebagian pasukan pendudukan Israel dari Jalur Gaza.

Ketiga faksi menghargai upaya Qatar, Turki, dan Mesir dalam mencapai kesepakatan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved