Ali Khamenei Dilaporkan Cabut Aturan Pembatasan Jangkauan Misil, Iran Kembangkan Rudal Antarbenua?
Anggota parlemen Iran mengatakan, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei telah mencabut semua batasan jangkauan rudal Iran.
"Tidak ada orang terhormat yang akan menerima syarat seperti itu," kata Larijani menanggapi.
Awal Oktober, Komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad jafar Asadi menegaskan, rudal negaranya mampu menjangkau semua target yang diinginkan.
Pernyataan ini kemudian dikaitkan dengan sebuat pemberitaan Mehr News pada 27 Juli 2025 bahwa Iran kemungkinan telah mengembangkan atau mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic MissileĀ (ICBM) pertamanya, yang diberi nama Khorramshahr-5.
Rudal ini dilaporkan mampu mencapai jangkauan hingga 12.000 kilometer, kecepatan Mach 16 (sekitar 20.000 km/jam), dan kemampuan membawa hulu ledak seberat sekitar dua ton.
Jika diverifikasi, angka-angka ini akan menempatkan Iran di antara sedikit negara yang mampu melakukan serangan rudal lintas benua dan secara signifikan memperluas jangkauan strategisnya melampaui batas jangkauan yang sebelumnya dinyatakan, yaitu 2.000 kilometer.
Namun, hingga saat ini belum ada uji coba resmi yang diakui oleh Kementerian Pertahanan Iran maupun Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Jika akurat, jangkauan Khorramshahr-5 (hingga 12.000 kilometer) akan cukup untuk menjangkau seluruh daratan Amerika Serikat dari wilayah Iran, dan akan menempatkan Khorramshahr-5 dalam kelas rudal balistik antarbenua (ICBM), yang didefinisikan dengan jangkauan minimum 5.500 kilometer dan mencakup sistem yang mampu melakukan serangan lintas benua.
Rudal balistik antarbenua didefinisikan sebagai rudal berpemandu dengan jangkauan minimum 5.500 kilometer, yang dirancang untuk meluncurkan hulu ledak melintasi jarak antarbenua.
ICBM biasanya terdiri dari dua atau tiga tahap dan dapat diluncurkan dari silo tetap, platform bergerak, atau kapal selam.
Setelah diluncurkan, rudal tersebut meninggalkan atmosfer, bergerak melalui ruang angkasa dalam busur parabola, dan kembali ke atmosfer dengan kecepatan sangat tinggi.
ICBM modern dapat melampaui Mach 20 dan dapat membawa beberapa kendaraan masuk kembali yang dapat ditargetkan secara independen (MIRV) atau kendaraan luncur hipersonik (HGV), yang memungkinkannya menyerang beberapa target dalam satu peluncuran.
Hulu ledak turun dengan kecepatan antara 15.000 dan 24.000 km/jam, menggunakan navigasi inersia, GPS, atau panduan optik canggih untuk mencapai targetnya.
Meskipun dirancang terutama untuk muatan nuklir, ICBM juga dapat dipersenjatai dengan muatan konvensional atau submunisi, tergantung pada kebutuhan strategis.
Waktu terbang tipikalnya berkisar antara 30 hingga 40 menit, dan merupakan salah satu senjata yang paling sulit dicegat karena ketinggian, kecepatan, dan kemampuan manuvernya.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.324, Rusia akan Hancurkan Rudal Tomahawk |
![]() |
---|
AS Kerahkan Puluhan Pesawat Tanker KC-135 ke Qatar, Mau Bantu Israel Geruduk Iran Lagi? |
![]() |
---|
Iran Alami Krisis Air Terparah dalam Sejarah, Presidennya Usulkan Pemindahan Ibu Kota |
![]() |
---|
Warga di Serang Banten Diimbau Tidak Panik Soal Radiasi Nuklir, Segera Cek Kesehatan |
![]() |
---|
1.500 Orang Pekerja Pabrik Peleburan Logam di Serang Jalani Cek Kesehatan, Keluarga Ikut Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.