Ali Khamenei Dilaporkan Cabut Aturan Pembatasan Jangkauan Misil, Iran Kembangkan Rudal Antarbenua?
Anggota parlemen Iran mengatakan, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei telah mencabut semua batasan jangkauan rudal Iran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengakuan seorang anggota parlemen senior Iran soal kebijakan rudal Iran mengejutkan banyak pihak.
Ahmad Bakhshayesh Ardestani, anggota komite keamanan nasional parlemen, Kamis lalu (9/10/2025) mengatakan, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah mencabut semua batasan jangkauan rudal Iran.
Sebagai Pemimpin Tertinggi, Khamenei memiliki kekuasaan tertinggi atas militer dan keamanan nasional, termasuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Jika ini benar, keputusan tersebut menandakan potensi perubahan besar dalam postur pertahanan Teheran setelah perang melawan Israel dan Amerika Serikat bulan Juni lalu.
“Republik Islam telah mengembangkan dan akan terus mengembangkan program rudalnya sejauh yang dianggap perlu,” kata Ahmad Bakhshayesh Ardestani, anggota komite keamanan nasional parlemen.
Iran selama ini membatasi jangkauan rudal pada 2.200 kilometer, dengan menitikberatkan kemampuan mereka untuk menjangkau,Tel Aviv.
Namun, menurut Ardestani, sejauh ini, Teheran kerap mendapat ancaman dari banyak pihak, seraya menambahkan keputusan ini sekaligus menjawab tuntutan Barat agar Iran memangkas kemampuan rudal mereka.
Pernyataan Bakhshayesh Ardestani ini muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menuduh Israel berbohong tentang ambisi Teheran untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua untuk menipu Washington.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada penyiar podcast AS Ben Shapiro bahwa Iran sedang mengembangkan rudal dengan jangkauan 8.000 kilometer, yang mampu menghantam kota-kota besar Amerika termasuk New York, Boston, Washington, dan Miami.
“Israel … akhirnya berhasil menipu AS untuk menyerang rakyat Iran,” tulis Araghchi di X, merujuk pada serangan Israel dan Amerika terhadap Iran pada bulan Juni.
“Dengan kegagalan tindakan itu, Israel sekarang mencoba menjadikan kemampuan pertahanan kami sebagai ancaman imajiner.”
Pada hari Selasa, seorang pejabat senior Iran lainnya juga menolak gagasan untuk membatasi program rudal Iran, dengan mengatakan bahwa usulan Washington untuk membatasi jangkauan rudal tidak dapat diterima.
"Amerika akan membawa keinginan untuk mengurangi jangkauan rudal Iran hingga di bawah 500 kilometer sampai liang lahat," kata Kepala Kehakiman Angkatan Bersenjata Ahmadreza Pourkhaghan dalam pertemuan dengan para komandan dirgantara Garda Revolusi.
Ia menambahkan bahwa Iran siap bernegosiasi mengenai program nuklirnya tetapi "tidak akan mengadakan pembicaraan apa pun" tentang rudal.
Kepala Keamanan Teheran Ali Larijani mengonfirmasi bulan lalu bahwa Washington telah melontarkan gagasan untuk membatasi jangkauan rudal Iran.
"Tidak ada orang terhormat yang akan menerima syarat seperti itu," kata Larijani menanggapi.
Awal Oktober, Komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad jafar Asadi menegaskan, rudal negaranya mampu menjangkau semua target yang diinginkan.
Pernyataan ini kemudian dikaitkan dengan sebuat pemberitaan Mehr News pada 27 Juli 2025 bahwa Iran kemungkinan telah mengembangkan atau mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) pertamanya, yang diberi nama Khorramshahr-5.
Rudal ini dilaporkan mampu mencapai jangkauan hingga 12.000 kilometer, kecepatan Mach 16 (sekitar 20.000 km/jam), dan kemampuan membawa hulu ledak seberat sekitar dua ton.
Jika diverifikasi, angka-angka ini akan menempatkan Iran di antara sedikit negara yang mampu melakukan serangan rudal lintas benua dan secara signifikan memperluas jangkauan strategisnya melampaui batas jangkauan yang sebelumnya dinyatakan, yaitu 2.000 kilometer.
Namun, hingga saat ini belum ada uji coba resmi yang diakui oleh Kementerian Pertahanan Iran maupun Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Jika akurat, jangkauan Khorramshahr-5 (hingga 12.000 kilometer) akan cukup untuk menjangkau seluruh daratan Amerika Serikat dari wilayah Iran, dan akan menempatkan Khorramshahr-5 dalam kelas rudal balistik antarbenua (ICBM), yang didefinisikan dengan jangkauan minimum 5.500 kilometer dan mencakup sistem yang mampu melakukan serangan lintas benua.
Rudal balistik antarbenua didefinisikan sebagai rudal berpemandu dengan jangkauan minimum 5.500 kilometer, yang dirancang untuk meluncurkan hulu ledak melintasi jarak antarbenua.
ICBM biasanya terdiri dari dua atau tiga tahap dan dapat diluncurkan dari silo tetap, platform bergerak, atau kapal selam.
Setelah diluncurkan, rudal tersebut meninggalkan atmosfer, bergerak melalui ruang angkasa dalam busur parabola, dan kembali ke atmosfer dengan kecepatan sangat tinggi.
ICBM modern dapat melampaui Mach 20 dan dapat membawa beberapa kendaraan masuk kembali yang dapat ditargetkan secara independen (MIRV) atau kendaraan luncur hipersonik (HGV), yang memungkinkannya menyerang beberapa target dalam satu peluncuran.
Hulu ledak turun dengan kecepatan antara 15.000 dan 24.000 km/jam, menggunakan navigasi inersia, GPS, atau panduan optik canggih untuk mencapai targetnya.
Meskipun dirancang terutama untuk muatan nuklir, ICBM juga dapat dipersenjatai dengan muatan konvensional atau submunisi, tergantung pada kebutuhan strategis.
Waktu terbang tipikalnya berkisar antara 30 hingga 40 menit, dan merupakan salah satu senjata yang paling sulit dicegat karena ketinggian, kecepatan, dan kemampuan manuvernya.
1. Fattah – Rudal Hipersonik
Kecepatan: Hingga Mach 15 (15 kali kecepatan suara)
Kemampuan: Mampu menembus sistem pertahanan udara modern
Fitur: Manuver tinggi dan presisi, sulit dideteksi radar
Status: Sudah diuji dan diklaim berhasil mencapai wilayah Israel
2. Qassem Basir – Rudal Balistik Berbahan Bakar Padat
Jangkauan: Sekitar 1.200 km
Keunggulan: Cepat diluncurkan, tidak butuh persiapan panjang
Julukan: “Game changer” oleh media Barat karena ancaman serius bagi AS dan Israel
3. Sejjil dan Qadr-H – Rudal Balistik Jarak Menengah
Jangkauan: Hingga 2.000 km
Target potensial: Basis militer AS di Timur Tengah dan Israel
Fitur: Presisi tinggi dan daya ledak besar
4. Zolfaghar dan Dezful – Rudal Taktis
Jangkauan: 700–1.000 km
Penggunaan: Serangan cepat terhadap target regional
Fitur: Mobilitas tinggi dan bisa diluncurkan dari kendaraan
5. Qiam – Rudal Darat-ke-Darat
Jangkauan: Sekitar 800 km
Fitur: Tidak memiliki sirip, lebih sulit dideteksi radar
Status: Digunakan dalam konflik sebelumnya dengan Israel
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.324, Rusia akan Hancurkan Rudal Tomahawk |
![]() |
---|
AS Kerahkan Puluhan Pesawat Tanker KC-135 ke Qatar, Mau Bantu Israel Geruduk Iran Lagi? |
![]() |
---|
Iran Alami Krisis Air Terparah dalam Sejarah, Presidennya Usulkan Pemindahan Ibu Kota |
![]() |
---|
Warga di Serang Banten Diimbau Tidak Panik Soal Radiasi Nuklir, Segera Cek Kesehatan |
![]() |
---|
1.500 Orang Pekerja Pabrik Peleburan Logam di Serang Jalani Cek Kesehatan, Keluarga Ikut Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.