Konflik Rusia Vs Ukraina
Demi Perdamaian, Zelensky Siap Hadir Jika Diundang ke Perundingan Trump–Putin di Budapest
Zelensky menyatakan bersedia hadir jika diundang ke pertemuan Trump–Putin di Budapest, meski waspada terhadap posisi Hongaria.
Ringkasan Berita:
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap menghadiri pertemuan puncak antara Donald Trump dan Vladimir Putin di Budapest jika diundang.
- Ia berhati-hati karena kedekatan PM Viktor Orban dengan Moskow.
- Trump terus mendorong gencatan senjata, meski belum memiliki rencana perdamaian konkret.
- Eropa mengkritik rencana pertemuan di Hongaria yang menolak surat penangkapan ICC untuk Putin.
- Zelensky pun memperingatkan agar tak terulang “skenario Budapest” 1994.
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap hadir di pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Budapest jika diundang, meski waspada terhadap posisi Hongaria.
Berbicara kepada wartawan pada Senin (20/10/2025), Zelensky menegaskan keterbukaannya untuk berpartisipasi dalam forum tersebut.
Dirinya juga mengaku berhati-hati terhadap lokasi pertemuan di Ibu Kota Hongaria.
Hal itu karena Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban dikenal dekat dengan Moskow dan sering bersikap berlawanan dengan Kyiv.
“Jika saya diundang ke Budapest—apakah itu pertemuan tiga pihak, atau diplomasi bolak-balik di mana Presiden Trump bertemu Putin dan juga bertemu saya—kami akan siap dalam format apa pun,” ujar Zelensky dikutip dari Reuters.
Hingga kini, belum ada tanggal pasti untuk pertemuan puncak tersebut.
Sejumlah sumber diplomatik memperkirakan pembicaraan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.
Trump Dorong Gencatan Senjata
Donald Trump terus mengupayakan gencatan senjata konflik Rusia–Ukraina yang telah berlangsung sejak invasi Februari 2022.
Meski belum memaparkan rencana perdamaian yang rinci, Trump dikabarkan frustrasi terhadap kegagalan berbagai upaya mediasi sebelumnya.
BBC melaporkan, Trump kecewa karena Putin tak memberi konsesi usai pertemuan mereka di Alaska pada Agustus lalu.
Baca juga: Zelensky Minta Eropa Tak Lunak kepada Rusia setelah AS Kubur Harapan soal Tomahawk
Ia juga menyinggung kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina—usulan yang langsung menuai reaksi keras dari Moskow.
Pada akhir September, Trump menyebut Ukraina masih berpeluang merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia dengan bantuan Uni Eropa dan NATO.
Setelah berbicara kembali dengan Putin pekan ini, ia berubah haluan dan menyerukan pembekuan garis pertempuran saat ini.
Zelensky menanggapi perubahan sikap itu dengan hati-hati.
Dalam konferensi pers di Kyiv, ia mengatakan telah berdiskusi intens dengan Trump selama lebih dari dua jam di Gedung Putih pada Jumat lalu.
“Pesannya positif—kami tetap berdiri di garis depan,” kata Zelensky seperti dikutip dari Associated Press.
Kekhawatiran terhadap Orban dan ICC
Menjelang pertemuan, Zelensky meragukan Orban yang dikenal dekat dengan Rusia dan sering menghambat bantuan UE.
“Saya ragu Orban bisa memberikan kontribusi yang seimbang bagi Ukraina,” ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Budapest dipilih karena hubungan baik Trump dan Putin dengan Orban.
Pemilihan tempat ini menuai kritik tajam di Eropa karena Hongaria telah menolak mengeksekusi surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Putin atas dugaan kejahatan perang.
Menurut Politico Europe, Hongaria bahkan memproses langkah keluar dari ICC awal tahun ini, bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang juga menghadapi tuduhan serupa.
Kekhawatiran Skenario Budapest
Zelensky memperingatkan agar tidak terulang “skenario Budapest” seperti Memorandum 1994, di mana Ukraina menyerahkan senjata nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan yang kemudian dilanggar Rusia.
Baca juga: Trump Usulkan Pembagian Wilayah Donbas di Ukraina untuk Akhiri Perang Usai Bertemu Zelensky
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengaku kecewa terhadap kemungkinan kunjungan Putin ke negara anggota blok tersebut.
“Tidak menyenangkan melihat seseorang yang berada di bawah surat perintah penangkapan ICC datang ke negara Eropa,” ujar Kallas, dikutip dari Euronews.
Menteri Luar Negeri Lithuania Kestutis Budrys menambahkan bahwa satu-satunya tempat bagi Putin di Eropa “adalah di hadapan pengadilan di Den Haag, bukan di ibu kota mana pun.”
Kallas juga mengonfirmasi bahwa Uni Eropa tengah menyiapkan putaran ke-19 sanksi terhadap Rusia yang diharapkan disetujui pekan ini.
Di sisi lain, Peskov menegaskan persiapan untuk pertemuan puncak Trump–Putin masih dalam tahap awal, sambil menuding Ukraina mengirim “sinyal kontradiktif” yang memperumit proses diplomasi.
Perang antara Rusia dan Ukraina bermula dari ketegangan panjang yang berakar sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Sejak Ukraina memproklamasikan kemerdekaannya, hubungan dengan Moskow sering diwarnai perebutan pengaruh politik dan saling curiga.
Ketegangan mencapai titik baru pada 2014 ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.
Tak lama setelah itu, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan memberikan dukungan terhadap kelompok separatis di wilayah Donbas.
Situasi memuncak pada Februari 2022, saat Moskow melancarkan invasi besar-besaran yang mengubah konflik lokal menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Baca juga: 5 Populer Internasional: Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina - Viral Pasangan Mirip di China
Perang Rusia-Ukraina kini dipandang bukan sekadar perebutan wilayah, tetapi juga pertarungan narasi, legitimasi politik, dan arah masa depan tatanan dunia.
Dunia pun menyadari bahwa akar konflik masih sangat dalam, dan jalan menuju perdamaian tampaknya masih jauh dari harapan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Bukan Gagal, Zelensky Yakin Trump Hanya Tunda Keputusan soal Rudal Tomahawk | 
|---|
| Trump Buka Jalan Perdamaian: Yakin Konflik Rusia–Ukraina Segera Berakhir | 
|---|
| NATO Tes Teknologi Laser Astrolight di Laut Baltik, Gantikan Radio untuk Komunikasi Misi Rahasia | 
|---|
| Zelensky Desak Kiriman Rudal AS, Trump Malah Serukan Damai, Rusia Kuasai 3 Desa Baru | 
|---|
| Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina, 20 Kendaraan Lapis Baja Pasukan Putin Serang Donetsk | 
|---|
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.