Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata Berdarah: Israel Kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Kesepakatan Damai Trump
Gencatan senjata Gaza rapuh, Israel gempur Gaza pakai 153 ton bom usai tuding Hamas langgar kesepakatan, buat perdamaian usulan Trump terancam gagal.
Badan pertahanan sipil Gaza , yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, mengatakan sedikitnya 45 orang tewas di seluruh wilayah akibat serangan Israel.
Sementara itu, kepada AFP, empat rumah sakit di Gaza mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 45 orang, dan mengatakan mereka telah menerima korban tewas dan luka.
Para pengamat menilai eskalasi ini menunjukkan betapa rapuhnya proses perdamaian Gaza.
Israel masih menempati sebagian wilayah selatan Gaza dan menolak mundur dari area strategis, sementara Hamas berjuang mempertahankan klaim kedaulatan.
Konflik yang seharusnya mereda justru kembali memanas, menandakan gencatan senjata hanya bertahan di atas kertas.
Dengan meningkatnya korban sipil dan seruan perang yang kembali menggema, dunia kini menyoroti apakah inisiatif perdamaian Trump masih memiliki masa depan atau akan tenggelam bersama dentuman bom yang kembali mengguncang Gaza.
Trump : Gencatan Senjata Israel-Hamas Masih Berlaku
Kendati serangan Israel masih belum mereda, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa gencatan senjata antara Jalur Gaza dan Hamas masih tetap berlaku meskipun terjadi bentrokan yang menewaskan puluhan orang di wilayah tersebut
Klaim Trump muncul di tengah eskalasi kekerasan baru, di mana militer Israel menyatakan telah menembakkan serangan udara dan artileri ke kawasan Rafah, Gaza selatan, menyusul tuduhan bahwa Hamas menyerang pasukan Israel.
Meski begitu, Trump menyebut bahwa pimpinan Hamas “mungkin tidak terlibat” dalam insiden itu, dan menyalahkan “beberapa pemberontak di dalamnya” sebagai pelaku.
Trump menambahkan bahwa pihaknya ingin memastikan gencatan senjata itu berlangsung secara “sangat damai”, namun menegaskan bahwa jika pelanggaran terus terjadi, “itu akan ditangani dengan tegas, tetapi dengan benar”.
Para pengamat menilai eskalasi ini menunjukkan betapa rapuhnya proses perdamaian Gaza. Israel masih menempati sebagian wilayah selatan Gaza dan menolak mundur dari area strategis, sementara Hamas berjuang mempertahankan klaim kedaulatan.
Konflik yang seharusnya mereda justru kembali memanas, menandakan gencatan senjata hanya bertahan di atas kertas.
Dengan meningkatnya korban sipil dan seruan perang yang kembali menggema, dunia kini menyoroti apakah inisiatif perdamaian Trump masih memiliki masa depan — atau akan tenggelam bersama dentuman bom yang kembali mengguncang Gaza
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.