Jumat, 31 Oktober 2025

PM Jepang Sanae Takaichi Umumkan Kabinet Baru, Hanya 2 Menteri Perempuan di Dalamnya

Pengamat politik Jepang menilai, langkah Takaichi dalam membentuk kabinet ini mencerminkan strategi keseimbangan antara stabilitas dan pembaruan

Editor: Eko Sutriyanto
Richard Susilo
KABINET SANAE TAKAICI - Kabinet lengkap PM Jepang Sanae Takaichi yang diumumkan malam ini di Jepang. Takaichi resmi mengumumkan susunan kabinet barunya pada Selasa (21/10/2025). Meski menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang, menariknya, hanya dua dari 18 menteri di kabinetnya adalah perempuan 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO — Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi resmi mengumumkan susunan kabinet barunya pada Selasa (21/10/2025).

Meski menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang, menariknya, hanya dua dari 18 menteri di kabinetnya adalah perempuan.

Salah satu dari dua menteri perempuan tersebut bahkan memiliki latar unik — Kimi Onoda, politisi kelahiran Chicago, Amerika Serikat, yang kini dipercaya memegang jabatan Menteri Keamanan Ekonomi.

Dalam pernyataannya kepada pers, Kimi Onoda menyampaikan komitmennya untuk membangun masyarakat yang inklusif dan maju.

“Saya bertugas mempromosikan masyarakat yang tertib dan hidup berdampingan dengan orang asing, serta bertanggung jawab atas ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya (21/10/2025).

Onoda, 42 tahun, adalah politisi muda dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang baru pertama kali masuk kabinet.

Baca juga: Imbas Sanae Takaichi Jadi PM Jepang, Mata Uang Yen Justru Anjlok

Ia telah dua kali terpilih sebagai anggota Majelis Tinggi Jepang dari daerah pemilihan Okayama dan dikenal memiliki pandangan politik konservatif.

Sebelum meniti karier politik, Onoda bekerja di sektor swasta dan sempat menjadi anggota dewan lingkungan di Kita-ku, Tokyo.

Ia pertama kali memenangkan kursi parlemen pada Pemilu 2016, dan kemudian dipercaya menjadi: Ketua Komite Luar Negeri dan Pertahanan Majelis Tinggi,
Wakil Menteri Parlemen untuk Kehakiman, serta Ketua Kabinet Majelis Tinggi.

Penunjukannya oleh Takaichi dianggap sebagai upaya memperkuat dukungan dari kalangan konservatif sekaligus menunjukkan komitmen terhadap peningkatan partisipasi perempuan dalam politik Jepang.

Lahir di Chicago, Illinois, dari ayah warga Amerika dan ibu asal Jepang, Onoda dibesarkan di Prefektur Okayama setelah ayahnya meninggalkan keluarga. Ia menempuh pendidikan di Universitas Takushoku, Fakultas Ilmu Politik dan Ekonomi, dan memiliki lisensi guru sekolah menengah tingkat 1.

Satsuki Katayama, Menteri Keuangan Senior dari Faksi Abe

Menteri perempuan kedua di kabinet baru Jepang adalah Satsuki Katayama, 66 tahun, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan.

“Saya akan bertanggung jawab atas keuangan serta peninjauan langkah-langkah pajak khusus dan subsidi,” kata Katayama kepada wartawan.

Katayama merupakan politisi senior dari mantan faksi Abe. Ia telah tiga kali terpilih sebagai anggota Majelis Tinggi melalui sistem perwakilan proporsional, dan memiliki rekam jejak panjang di Kementerian Keuangan Jepang.

Ia pernah menjadi Menteri Revitalisasi Regional pada kabinet keempat Shinzo Abe dan kini menjabat sebagai Ketua Komite Akun Majelis Tinggi. Dalam pemilihan presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) tahun ini, Katayama juga menjadi salah satu pendukung utama Takaichi.

Penunjukan Katayama dianggap langkah strategis Takaichi untuk memastikan stabilitas kebijakan ekonomi Jepang serta menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran vital dalam pengambilan keputusan nasional.

Baca juga: Didukung Koalisi LDP–Restorasi, Sanae Takaichi Hampir Dipastikan Jadi PM Jepang

Susunan Lengkap Kabinet Jepang 2025 di Bawah Sanae Takaichi

Selain dua menteri perempuan tersebut, berikut daftar lengkap kabinet baru Jepang di bawah kepemimpinan Sanae Takaichi:

  • Yoshimasa Hayashi – Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi
  • Hiroshi Hiraguchi – Menteri Kehakiman
  • Toshimitsu Motegi – Menteri Luar Negeri (menjabat untuk kedua kalinya)
  • Yohei Matsumoto – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi4
  • Kenichiro Ueno – Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan
  • Norikazu Suzuki – Menteri Pertanian
  • Ryomasa Akazawa – Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (melanjutkan jabatan dari pemerintahan sebelumnya)
  • Yasuyuki Kaneko – Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata
  • Hirotaka Ishihara – Menteri Lingkungan Hidup
  • Shinjiro Koizumi (44) – Menteri Pertahanan
  • Minoru Kihara – Kepala Sekretaris Kabinet
  • Hisashi Matsumoto – Menteri Urusan Digital
  • Kyoo Makino – Menteri Rekonstruksi dan Pencegahan Bencana
  • Jiro Akama – Ketua Komisi Nasional Keamanan Publik
  • Hitoshi Kikawada – Menteri Kebijakan Anak, Kesetaraan Gender, dan Revitalisasi Regional
  • Minoru Jouchi – Menteri Strategi Pertumbuhan

Selain itu, Masayoshi Ozaki dan Yasuhiro Tsurugi akan ditunjuk sebagai Wakil Kepala Sekretaris Kabinet, sementara Nobuyuki Iwao kembali menjabat sebagai Kepala Biro Legislasi Kabinet.

Langkah Strategis Takaichi: Perpaduan Stabilitas dan Inklusi

Pengamat politik Jepang menilai, langkah Takaichi dalam membentuk kabinet ini mencerminkan strategi keseimbangan antara stabilitas dan pembaruan.

Dengan menunjuk figur-figur senior berpengalaman seperti Katayama di bidang keuangan dan Motegi di urusan luar negeri, Takaichi memperkuat sisi stabilitas.

Sementara dengan memasukkan sosok muda seperti Kimi Onoda dan Shinjiro Koizumi, ia menunjukkan arah pembaruan dan regenerasi dalam politik Jepang.

Meski hanya dua perempuan dalam kabinet, komposisi ini tetap menjadi simbol perubahan, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang, seorang perempuan duduk di kursi perdana menteri dan memimpin arah pemerintahan.

Diskusi mengenai perkembangan politik dan pemerintahan Jepang juga dilakukan oleh kelompok Pencinta Jepang.

Bagi yang ingin bergabung, dapat mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email: tkyjepang@gmail.com.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved