Top Rank
10 Skandal Terbesar dalam Sejarah PBB: dari Wabah Kolera hingga Penyalahgunaan Hak Veto
PBB dibentuk untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Namun, organisasi ini tak lepas dari kontroversi dan skandal
Puncak kritik terjadi setelah insiden kekerasan besar pada 2016 yang memicu penyelidikan internal dan mengungkap kegagalan signifikan dalam kepemimpinan misi tersebut.
10. Penyalahgunaan Hak Veto Dewan Keamanan
Salah satu sumber frustrasi terbesar terhadap PBB adalah penyalahgunaan hak veto oleh anggota tetap Dewan Keamanan.
Negara-negara seperti Rusia, China, dan Amerika Serikat kerap menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi penting, bahkan dalam situasi krisis kemanusiaan seperti di Gaza.
Penyalahgunaan veto ini berulang kali melumpuhkan Dewan Keamanan dan membuat PBB kesulitan mengambil tindakan efektif terhadap konflik global atau pelanggaran hak asasi manusia.
Pesan dan Harapan Sekjen PBB di Peringatan 80 Tahun PBB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyampaikan pesan pada Jumat (24/10/2025) dalam rangka memperingati 80 tahun berdirinya PBB.
Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan agar dunia bersatu memecahkan berbagai masalah global dan menghadapi tantangan bersama.
Dalam pesan video yang dibagikan melalui platform X (sebelumnya Twitter), Sekjen PBB mengatakan:
“Perserikatan Bangsa-Bangsa lebih dari sekadar lembaga — ia adalah janji yang hidup: menjembatani batas negara, menjembatani benua, dan menginspirasi generasi.
Selama delapan puluh tahun, kita telah bekerja untuk menciptakan perdamaian, mengatasi kemiskinan dan kelaparan, memajukan hak asasi manusia, serta membangun dunia yang lebih berkelanjutan — bersama-sama.”
Berbicara mengenai tantangan masa depan, Guterres menyoroti berbagai ancaman global yang kini dihadapi dunia:
“Saat kita menatap ke depan, kita menghadapi tantangan berskala besar — konflik yang terus meningkat, kekacauan iklim, teknologi yang tak terkendali, dan ancaman terhadap struktur institusi kita.”
Ia menegaskan bahwa dunia tidak boleh menyerah pada rasa takut:
Baca juga: Konferensi Simulasi Sidang PBB Digelar di Bali, Diikuti 700 Anak Muda dari 20 Negara
“Ini bukan saatnya untuk takut atau mundur. Sekarang, lebih dari sebelumnya, dunia harus berkomitmen kembali untuk memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh satu negara pun sendirian.”
Menutup pesannya, Guterres menyerukan persatuan global di Hari PBB:
“Pada Hari PBB ini, mari kita bersatu dan penuhi janji luar biasa Perserikatan Bangsa-Bangsa kita. Mari kita tunjukkan kepada dunia apa yang mungkin terjadi ketika ‘kita, rakyat’ memilih untuk bertindak sebagai satu kesatuan.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.