Rabu, 29 Oktober 2025

Tersangka Pencurian Perhiasan Mahkota Louvre Prancis Ditangkap, Perburuan Barang Curian Berlanjut

Polisi Prancis menangkap tersangka perampokan permata mahkota Louvre senilai 1,69 triliun Rupiah, perburuan masih berlangsung.

AFP/PHILIPPE LOPEZ
MUSEUM LOUVRE - Pengunjung mengantri di pintu masuk utama Piramida (Museum Louvre) di Paris, Rabu (4/03/2020). Polisi Prancis menangkap tersangka pencurian permata mahkota Prancis dari Museum Louvre Paris, Minggu (26/10/2025) malam. (Foto arsip 2020/AFP/Philippe LOPEZ) 
Ringkasan Berita:
  • Polisi Prancis menangkap tersangka pencurian perhiasan Louvre Paris senilai US$102 juta (Rp1,69 triliun).
  • Perampokan di Galeri Apollo berlangsung 7 menit, melibatkan 9 barang bersejarah, termasuk tiara dan kalung Ratu Marie-Amélie.
  • Dua tersangka ditahan, dua lainnya buron
  •  Louvre tutup sementara, penyidik fokus melacak perhiasan.
  • Presiden Macron dan Menteri Dalam Negeri menekankan pemulihan dan penguatan keamanan.

TRIBUNNEWS.COM – Polisi Prancis menangkap tersangka pencurian permata mahkota Prancis dari Museum Louvre Paris, Minggu (26/10/2025) malam.

Jaksa Paris, Laure Beccuau, mengatakan salah satu tersangka ditangkap saat bersiap meninggalkan wilayah Prancis melalui Bandara Charles de Gaulle.

Pihak berwenang menggunakan pemeriksaan paspor dan DNA untuk melacak para pelaku, dikutip dari BFMTV.

pencurian terjadi Minggu lalu di Galeri Apollo, salah satu ruangan paling mewah di Louvre.

Para pelaku, yang tidak bersenjata, menggunakan tangga yang dipasang di truk untuk masuk melalui jendela.

Pencuri menggondol sembilan perhiasan senilai sekitar 88 juta euro, setara 1,69 triliun Rupiah.

Tiara dan kalung yang dikenakan Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense juga ikut digasak, Kementerian Kebudayaan Prancis membeberkan.

Aksi pencurian 7 Menit Museum Louvre

pencurian berlangsung hanya tujuh menit.

Para pencuri mengancam penjaga menggunakan gerinda sudut.

Salah satu barang, mahkota Ratu Eugénie, rusak selama aksi tersebut.

Direktur Louvre, Laurence des Cars, menyebut pencurian ini sebagai “kegagalan yang mengerikan.”

Baca juga: Pencurian Museum Louvre: Bagaimana Nasib Perhiasan Bersejarah yang Hilang?

Balkon Galeri Apollo, titik masuk pencuri, tidak terpantau kamera keamanan.

Ia menekankan bahwa sistem kamera museum yang tua tidak mencakup balkon tersebut, dikutip dari Le Parisien.

Pengejaran Tersangka Pencurian Museum Louvre

Sekitar 100 penyidik terlibat dalam pengejaran tersangka.

Dua pria berusia sekitar 30-an, yang sudah dikenal aparat, ditangkap di pinggiran Aubervilliers, sementara dua tersangka lain masih dalam pelarian, dikutip dari BFMTV.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, memuji kerja keras para penyidik.

“Mereka bekerja tanpa lelah, seperti yang saya minta, dan selalu menjadi kepercayaan penuh saya,” ujarnya.

Lemahnya Keamanan Museum Louvre

pencurian ini mengungkap kelemahan keamanan di museum paling terkenal di Prancis.

Menteri Kehakiman Gérald Darmanin mengatakan, peristiwa ini memunculkan pertanyaan mengenai keamanan jendela dan akses lift publik di Louvre.

Museum Sempat Ditutup

Museum sempat ditutup sementara untuk alasan keamanan dan pemeliharaan bukti.

Galeri Apollo tetap ditutup hingga penyelidikan selesai.

Penutupan sementara museum bertujuan melindungi bukti dan mengamankan lokasi pencurian, yang berlangsung pukul 09.30 waktu setempat, tanpa korban luka.

Rincian Perhiasan yang Digasak Pencuri

Baca juga: Daftar 6 Pencurian Dramatis di Museum Louvre: Mahkota Berlian Raib, Mona Lisa Hilang Digondol Maling

Kementerian Kebudayaan merinci perhiasan yang dicuri:

  1. Anting tunggal dan kalung zamrud milik Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense
  2. Bros relikui
  3. Tiara dan bros pita korsase Permaisuri Eugénie.
  4. Satu barang ditemukan di lokasi, mahkota Ratu Eugénie, namun rusak.

Menurut ahli seni, Christopher Marinello, pencuri kemungkinan akan mencoba melebur logam mulia atau memotong ulang batu untuk dijual, yang membuat prospek pemulihan perhiasan menjadi tipis, dikutip dari CNN.

Respons Pemerintah

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa upaya maksimal sedang dilakukan untuk menangkap para pelaku.

Macron menyebut pencurian di Louvre sebagai serangan terhadap warisan budaya bangsa.

Wali Kota Paris Center, Ariel Weil, mengatakan pencurian tersebut “direncanakan dengan sangat cermat”.

Dirinya menekankan bahwa Louvre belum pernah menjadi sasaran pencurian besar selama lebih dari satu abad.

Pencurian Paling Dramatis

Insiden ini merupakan salah satu pencurian paling dramatis di Louvre sejak pencurian Mona Lisa pada 1911.

Museum Louvre yang menyimpan karya seni dunia termasuk Mona Lisa, menyambut 8,7 juta pengunjung tahun lalu, dengan wisatawan AS menyumbang 13 persen dari total tamu.

Barang Curian Masih dalam Perburuan

Sekitar 100 penyidik kini fokus untuk menemukan perhiasan yang dicuri, yang berasal dari era Napoleon.

Para ahli khawatir barang-barang tersebut mungkin sulit dipulihkan jika dicairkan atau dijual kembali, dikutip dari CNN.

Museum Louvre dijadwalkan dibuka kembali pada hari Rabu (29/10/2025).

Untuk Galeri Apollo tetap tertutup karena investigasi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved