WHO Kutuk Pembantaian Pasien Rumah Sakit di Sudan, 460 Nyawa Dihabisi
Di tengah kekacauan itu, ancaman penyakit juga meningkat. Wabah kolera menyebar cepat karena minimnya air bersih.
Di tengah keterbatasan akses, WHO berupaya mempertahankan layanan kesehatan sebisa mungkin.
Dua puluh ton obat dan perlengkapan darurat tengah digeser dari Nyala ke Tawila, sekaligus mempersiapkan tim medis untuk merawat para pengungsi.
Truk bantuan telah disiagakan menunggu akses dibuka.
“WHO berkoordinasi dengan mitra kesehatan untuk menstabilkan pasien yang sakit kritis dan terluka serta memfasilitasi rujukan ke Tawila,” lanjut pernyataan WHO.
Masyarakat internasional didesak untuk tidak menutup mata. Seruan gencatan senjata dan akses kemanusiaan terus menggema demi menyelamatkan ribuan jiwa yang terperangkap dalam konflik.
WHO menyerukan penghentian permusuhan di seluruh Sudan, perlindungan warga sipil dan tenaga kesehatan, serta akses bantuan yang aman dan cepat.
(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)
| TNI dan Tentara Australia Gelar Latihan OMSP Penanggulangan Gempa dan Tsunami di Lebak Banten |
|
|---|
| Rusia Klaim Berhasil Uji Rudal Nuklir Burevestnik, Bisa Terbang 15 Jam dan Tempuh Jarak 14.000 KM |
|
|---|
| Tanggal 26 Oktober 2025 Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan Pentingnya |
|
|---|
| Perwira RAF: Jet Tempur Generasi Kelima Seperti F-35 Kini Jadi Standar Minimum Perang Udara Modern |
|
|---|
| WHO: Sistem Kesehatan Gaza Kolaps, Butuh Rp116 Triliun untuk Bangun Faskes Selamatkan Jutaan Nyawa |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.