Sabtu, 8 November 2025

Jet Jepang Bawa Rudal Buru Pesawat Pengebom Tu-95MS Nuklir Rusia di Lepas Pantai Hokkaido 

Jet tempur Jepang membawa rudal di bawah sayap saat memburu pesawat bomber Tu-95 Rusia yang terlacak terbang di lepas pantai Hokkaido dan Honshu

Kementerian Pertahanan Jepang
PENCEGATAN - Jet tempur Jepang mencegat pesawat pengebom Tu-95MS Rusia (kanan) dan jet tempur Su-35S (kiri) di atas Laut Jepang pada 24 Oktober 2025. 

Jet Jepang Bawa Rudal Buru Pesawat Pengebom Tu-95MS Nuklir Rusia di Lepas Pantai Hokkaido 

TRIBUNNEWS.COM - Jepang dilaporkan mengerahkan jet tempur mereka saat pesawat militer Rusia, termasuk pesawat pengebom yang mampu membawa senjata nuklir, terbang dekat wilayah udara negara yang menjadi sekutu Amerika Serikat (AS) tersebut.

Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan akan terus memastikan kesiapan penuh untuk melindungi wilayah dan warga negaranya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi insiden tersebut, dengan menyatakan kalau pesawat pengebom Tu-95MS miliknya melakukan penerbangan rutin di wilayah udara internasional.

Baca juga: Citra Satelit Ungkap Keberadaan 5 Kapal Selam Armada Pasifik Rusia: Jepang Ketar-ketir, AS Siaga

Jepang Was-was

Rusia telah mengisyaratkan kekuatan militernya di kawasan Timur Jauh negara itu melalui pengerahan pesawat terbang dan kapal, yang membuat Jepang khawatir.

Manuver Rusia itu digambarkan Jepang sebagai tindakan yang menimbulkan kekhawatiran keamanan yang kuat, di samping hubungan strategis Moskow dengan China .

Jepang menampung sekitar 60.000 tentara AS sebagai imbalan atas jaminan keamanan dari Washington. 

Setidaknya empat pesawat pengebom B-1B non-nuklir dikerahkan ke Jepang awal bulan ini, yang menurut militer AS dimaksudkan untuk memperkuat stabilitas di kawasan tersebut.

Pengerahan pesawat pengebom Rusia ini terjadi beberapa hari menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Jepang pada Senin kemarin.

Trump dijadwalkan bertemu dengan perdana menteri wanita pertama negara itu, Sanae Takaichi, di mana pertemuan kedua pemimpin bertujuan untuk memperkuat aliansi di antara kedua negara.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan Rusia mengerahkan dua pesawat pengebom dan dua jet tempur di atas Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur di Korea Selatan, pada Jumat pekan lalu. 

Pesawat-pesawat tersebut terlacak terbang di lepas pantai Hokkaido dan Honshu, dua pulau utama Jepang.

Meski pesawat militer Rusia tetap terbang berada di luar wilayah udara Jepang, yang meluas hingga sekitar 13,8 mil dari garis pantai, jet tempur Jepang terlihat membawa rudal di bawah sayapnya, menurut foto dan peta yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Jepang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi penerbangan di dekat Jepang pada hari Jumat, dengan mengatakan bahwa pesawat pengebom Tu-95MS dikawal oleh jet tempur Su-35S dan Su-30SM selama penerbangan lebih dari 11 jam di atas apa yang disebutnya "perairan netral" Laut Jepang.

PENCEGATAN - Jet tempur Jepang mencegat pesawat pengebom Tu-95MS Rusia (kanan) dan jet tempur Su-35S (kiri) di atas Laut Jepang pada 24 Oktober 2025.
PENCEGATAN - Jet tempur Jepang mencegat pesawat pengebom Tu-95MS Rusia (kanan) dan jet tempur Su-35S (kiri) di atas Laut Jepang pada 24 Oktober 2025. (Kementerian Pertahanan Jepang)

Tanpa menyebutkan negara asal, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan jet tempur asing dikerahkan untuk mengidentifikasi pesawat Rusia di bagian penerbangan mereka, dan menambahkan bahwa penerbangan itu mematuhi aturan wilayah udara internasional secara ketat.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, pesawat pengebom Tu-95MS dapat membawa rudal jelajah bertenaga nuklir yang diluncurkan dari udara.

Dalam latihan pasukan strategis Rusia pada 22 Oktober, pesawat pengebom jenis yang sama dikerahkan dan meluncurkan rudal jelajah.

Menyusul pengerahan pesawat pengebom Tu-95MS, jet tempur Jepang mencegat penerbangan militer Rusia kedua oleh pesawat pengintai Il-20 di atas Laut Jepang pada hari Sabtu, yang terbang dari utara ke selatan di lepas pantai Hokkaido dan Honshu.

 Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat: "Awak pesawat jarak jauh Rusia secara teratur melakukan patroli di perairan netral Arktik, Samudra Atlantik Utara, Samudra Pasifik, Laut Hitam, dan Laut Baltik. Semua penerbangan pesawat Angkatan Udara Rusia mematuhi aturan internasional yang ketat untuk penggunaan wilayah udara."

Buku putih pertahanan Jepang 2025 (dokumen strategis tahunan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang) menyatakan: 

"Militer Rusia terus melanjutkan aktivitas militer aktif di sekitar Jepang dan wilayah sekitarnya, menunjukkan kecenderungannya untuk mengerahkan peralatan militer terbaru di Timur Jauh. Aktivitas militer Rusia di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Jepang, ditambah dengan kemitraan strategisnya dengan Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran keamanan yang kuat."

Masih harus dilihat apakah militer Rusia akan meningkatkan aktivitasnya di dekat Jepang untuk menguji pertahanannya sementara sekutu AS itu melakukan latihan perang berskala besar di seluruh negeri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved