Jumat, 7 November 2025

El Fasher Jatuh ke Tangan RSF, Ribuan Warga Sudan Selamatkan Diri di Tengah Pembantaian Brutal

RSF kuasai El Fasher, ratusan warga tewas dan ribuan mengungsi ke Tawila. Sudan kini terpuruk dalam krisis kemanusiaan dan perang perebutan kekuasaan.

Tangkap layar dari kanal YouTube Reuters
PERANG SUDAN - RSF kuasai El Fasher, ratusan warga tewas dan ribuan mengungsi ke Tawila. Sudan kini terpuruk dalam krisis kemanusiaan dan perang perebutan kekuasaan. 

Yakni Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Kedua kelompok ini sebenarnya dulu pernah bekerja sama, tetapi kini saling menyerang dan memperebutkan kekuasaan.

SAF adalah tentara resmi negara yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan.

Sementara itu, RSF adalah kelompok paramiliter, yaitu pasukan bersenjata di luar militer resmi, yang dipimpin oleh Mohamed Hamdan Dagalo atau biasa disebut Hemedti.

Awalnya, mereka bersekutu setelah berhasil menggulingkan Presiden Omar al-Bashir pada tahun 2019 yang dikenal sebagai pemimpin otoriter yang memerintah dengan tangan besi.

Dimana selama menjabat pemerintahan Omar al-Bashir dipenuhi korupsi besar, pelanggaran hak asasi manusia, dan perang internal berdarah di wilayah seperti Darfur.

Situasi ekonomi juga semakin memburuk membuat harga pangan melonjak, bahan bakar langka, dan masyarakat menderita.

Akibatnya, gelombang demonstrasi besar-besaran pecah di seluruh Sudan.

Untuk meredam kekacauan dan menjaga kekuasaan militer, SAF dan RSF yang awalnya menjadi alat kekuasaan Bashir akhirnya berbalik menentangnya.

Setelah itu, keduanya sepakat membentuk pemerintahan sementara dan berjanji akan membawa Sudan menuju demokrasi.
 Namun, hubungan mereka memburuk ketika muncul rencana untuk menggabungkan RSF ke dalam tentara nasional (SAF). Hemedti menolak hal itu karena merasa RSF punya kekuatan sendiri dan tidak ingin kehilangan pengaruh.

Perselisihan itu akhirnya meledak menjadi perang terbuka pada April 2023.
 Kedua pihak saling menembaki di ibu kota Khartoum, lalu pertempuran menyebar ke berbagai kota lain seperti Darfur dan El Fasher.

Akibat perang ini, ribuan orang tewas dan jutaan warga harus mengungsi dari rumah mereka.
 Kota-kota hancur, rumah sakit diserang, dan banyak laporan tentang pembunuhan massal serta pemerkosaan oleh pasukan RSF.

PBB menyebut konflik ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia saat ini, karena lebih dari 14 juta penduduk Sudan kehilangan tempat tinggal dan hidup dalam kelaparan.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved