Kamis, 13 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

YouTube Hapus 700 Video Pelanggaran HAM Israel, Aktivis Palestina: Bukti Kejahatan Perang Dihapus

YouTube menghapus 700 video dan tiga akun kelompok HAM Palestina. Aktivis menilai langkah ini hapus bukti kejahatan perang Israel.

Tangkap layar Google
LOGO YOUTUBE - Tangkap layar Google yang memperlihatkan logo YouTube, Jumat (7/11/2025). Laporan investigasi The Intercept pada Selasa (4/11/2025) mengungkap YouTube diam-diam menghapus lebih dari 700 video yang mendokumentasikan dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta menutup akun tiga organisasi hak asasi manusia Palestina. 

Kesenjangan antara kebutuhan dan kenyataan masih besar dan terus berlangsung setiap hari.

  • 11 Orang Ditangkap Saat Protes Sebelum Laga Aston Villa vs Maccabi Tel Aviv

Sebanyak 11 orang ditangkap selama demonstrasi menjelang pertandingan Liga Europa antara Aston Villa dan Maccabi Tel Aviv di Birmingham.

Polisi mengatakan penangkapan terjadi di tengah protes pro-Palestina dan pro-Israel yang berlangsung di luar stadion pada Kamis malam.

Meski sempat terjadi ketegangan, pertandingan tetap berlangsung tanpa gangguan berarti.

Dalam laga tersebut, Aston Villa menang 2-0 atas Maccabi Tel Aviv di Villa Park di bawah pengamanan ketat.

Kepolisian West Midlands menyebut mereka yang ditangkap berusia antara 17 hingga 67 tahun.

Mayoritas ditahan karena pelanggaran publik yang “berbau rasial”.

Pasukan Israel melanjutkan gelombang serangan dan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki.

Tentara menahan satu pria dan menembak seorang lainnya saat menyerbu desa al-Judeira, dekat Yerusalem Timur, menurut laporan Al Jazeera.

Pasukan juga menyerbu Tulkarem serta kota terdekat Zeita dan menangkap empat orang, lapor kantor berita resmi Wafa.

Serangan serupa dilaporkan terjadi di kamp Balata di Nablus, Betlehem, kota Halhul dekat Hebron, serta Azzun di Qalqilya.

  • Pengadilan Jerman Batalkan Larangan untuk Dokter Palestina-Inggris

Baca juga: Gencatan Senjata Retak, Israel Lakukan 194 Pelanggaran di Gaza

Pengadilan di Jerman menegaskan larangan aktivitas politik terhadap dokter dan akademisi Inggris-Palestina, Dr Ghassan Abu Sittah, adalah melanggar hukum.

Putusan itu memperkuat keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Berlin pada Juli 2025 yang menyatakan Kantor Imigrasi Berlin bertindak keliru.

Abu Sittah sebelumnya dilarang masuk ke Jerman untuk berbicara di Kongres Palestina pada 2024.

Laporan menyebut Abu Sittah menjadi saksi serangan udara Israel pada Oktober dan November 2023 dan telah memberi kesaksian di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved