Konflik Rusia Vs Ukraina
Terungkap! Minyak Rusia Masuk ke Australia Lewat Pelabuhan Singapura Milik Macquarie
Terungkap, jutaan ton minyak Rusia diperdagangkan melalui pelabuhan di Singapura yang sebagian dimiliki Macquarie Bank Australia.
Ringkasan Berita:
- Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-1.355, terungkap jutaan ton minyak Rusia masuk ke Australia lewat Singapura.
- Ukraina kini memanfaatkan jaring ikan bekas Prancis untuk menahan serangan drone Rusia.
- Rusia kembali menyerang PLTN Ukraina dan melancarkan serangan drone serta rudal yang menewaskan tujuh orang.
TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina kini memasuki hari ke-1.355 pada Minggu (9/11/2025).
Pertikaian panjang ini berakar dari ketegangan yang muncul sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Sejak Ukraina menyatakan kemerdekaannya, hubungan dengan Moskow kerap diwarnai perebutan pengaruh dan saling curiga.
Situasi semakin memanas pada 2014 setelah Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.
Tak lama berselang, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan memberikan dukungan kepada kelompok separatis di wilayah Donbas.
Ketegangan tersebut akhirnya pecah menjadi perang besar pada Februari 2022, ketika Moskow melancarkan invasi penuh ke Ukraina.
Sementara itu, laporan terbaru mengungkap jutaan ton minyak Rusia diperdagangkan melalui pelabuhan di Singapura yang sebagian dimiliki Macquarie Bank Australia.
Konflik ini kini tidak hanya soal perebutan wilayah, tetapi juga menjadi ajang perebutan pengaruh, narasi politik, dan arah masa depan tatanan global.
Banyak analis menilai akar konfliknya masih sangat dalam, sementara upaya menuju perdamaian tampak masih jauh dari harapan.
Berikut rangkuman perkembangan terbaru perang Rusia–Ukraina pada hari ke-1.355:
1. Rusia Serang Lagi PLTN Ukraina
Rusia kembali menargetkan gardu induk pembangkit listrik tenaga nuklir Khmelnytskyi dan Rivne di Ukraina.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, melalui platform X pada Sabtu (8/11/2025).
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.353: Bunuh Tawanan, Tentara Rusia Dipenjara Seumur Hidup
Sybiha mengatakan serangan pesawat nirawak pada akhir pekan bukanlah tindakan yang tidak disengaja, melainkan direncanakan dengan matang.
“Rusia sengaja membahayakan keselamatan nuklir di Eropa,” ujarnya, dikutip dari The Guardian.
2. Serangan Drone Rusia Tewaskan 7 Orang di Ukraina
Rusia melancarkan serangkaian serangan drone dan rudal ke Ukraina selama akhir pekan.
Sedikitnya tujuh orang tewas dan infrastruktur energi di tiga wilayah mengalami kerusakan, menurut pejabat Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Rusia telah meluncurkan lebih dari 450 drone dan 45 rudal.
Sebagian besar berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.
Tiga orang tewas dan 12 lainnya luka-luka ketika sebuah drone menghantam gedung apartemen di Dnipro.
Satu orang tewas di wilayah Kharkiv.
"Tiga orang lainnya tewas di wilayah Zaporizhzhia di tenggara," kata pejabat regional.
3. Rusia Siapkan Uji Coba Nuklir Baru
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan pada Sabtu (8/11/2025) bahwa pekerjaan sedang dilakukan terkait perintah Presiden Vladimir Putin untuk menyiapkan proposal kemungkinan uji coba nuklir.
Dikutip dari kantor berita negara TASS, perintah tersebut merupakan tanggapan atas pengumuman mengejutkan Presiden Donald Trump bulan lalu bahwa Amerika Serikat akan melanjutkan uji coba nuklir.
Hubungan Rusia dan AS memburuk tajam dalam beberapa minggu terakhir karena rasa frustrasi Trump atas lambatnya kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina.
4. Listrik Eksternal PLTN Zaporizhzhia Pulih
Saluran listrik eksternal kedua menuju PLTN Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia telah dipulihkan.
Hal itu disampaikan oleh operator Rusia di fasilitas tersebut pada Sabtu (8/11/2025).
PLTN terbesar di Eropa itu memiliki enam reaktor dan direbut oleh pasukan Rusia pada minggu-minggu pertama invasi Ukraina pada Februari 2022.
Baca juga: Profil Angelina Jolie: Aktris Peraih Oscar hingga Pejuang Kemanusiaan di Garis Depan Perang Ukraina
Saat ini, PLTN tersebut tidak menghasilkan listrik tetapi masih membutuhkan daya eksternal untuk mendinginkan bahan bakar nuklir dan mencegah risiko pelelehan.
5. Minyak Rusia Masuk ke Australia Lewat Pelabuhan Singapura
Jutaan ton minyak Rusia dilaporkan diperdagangkan melalui pelabuhan di Singapura yang sebagian dimiliki Macquarie Bank Australia.
Produk tersebut berpotensi dijual ke berbagai bisnis di Australia, menurut data terbaru.
Temuan ini mengungkap adanya celah dalam penerapan sanksi pemerintah Australia terhadap Rusia.
Australia berhenti membeli bahan bakar langsung dari Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Sejak 2023 Australia telah mengimpor lebih dari 3 juta ton produk minyak asal Rusia, menurut temuan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Crea) yang berbasis di Eropa.
6. Hongaria Dapat Keringanan Sanksi AS untuk Minyak Rusia
Hongaria mengatakan pada Sabtu (8/11/2025) bahwa mereka telah memperoleh keringanan sanksi AS tanpa batas waktu untuk menggunakan minyak dan gas Rusia.
Seorang pejabat Gedung Putih menegaskan pengecualian itu hanya berlaku selama satu tahun.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap perusahaan minyak Rusia, Lukoil dan Rosneft.
Trump juga mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap entitas yang membeli minyak dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Hongaria, yang sangat bergantung pada energi Rusia, telah meminta penangguhan sanksi tersebut.
7. Jaring Ikan Prancis Jadi Pelindung dari Drone Rusia
Jaring ikan bekas dari Prancis kini menjadi perlindungan vital terhadap serangan drone Rusia di Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1352: Pokrovsk Dikepung, Kyiv Akui Situasi Kian Genting
Di pelabuhan-pelabuhan perikanan di sepanjang pesisir Brittany, jaring ikan bulu kuda bekas yang sebelumnya menjadi limbah kini dimanfaatkan kembali.
Ukraina menggunakan jaring tersebut untuk menangkap drone Rusia yang dikendalikan jarak jauh.
Drone kecil dan murah itu biasanya membawa bahan peledak dan dapat terbang hingga jarak 25 kilometer.
Jaring tersebut digunakan untuk membuat terowongan tempat baling-baling drone tersangkut, sehingga mencegahnya mencapai target.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.