Akhiri Kekacauan, Senator AS Sepakat Tutup Shutdown Setelah 40 Hari Alami Kegelapan Politik
Senat AS setujui pendanaan darurat, akhiri shutdown 40 hari yang lumpuhkan pemerintahan. Layanan publik kembali berjalan, tapi krisis belum usai
Ringkasan Berita:• Setelah 40 hari AS lumpuh, Senat AS akhirnya menyetujui stopgap funding bill yang mengakhiri krisis shutdown.• Penutupan pemerintahan ini menimbulkan kerugian ekonomi lebih dari 12 miliar dolar AS, menghentikan gaji pegawai federal, layanan sosial, transportasi, dan kegiatan publik vital di seluruh negeri.• Meski berakhir, shutdown meninggalkan krisis kepercayaan politik mendalam; publik menilai para pemimpin gagal bekerja sama dan terjebak dalam konflik partisan.
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Senat AS secara resmi menyetujui rancangan undang-undang pendanaan darurat untuk mengakhiri krisis shutdown yang telah melumpuhkan pemerintahan federal selama 40 hari terakhir.
Mengutip laporan Fox News, kesepakatan sementara tersebut disepakati pada Minggu (9/11/2025) setelah perdebatan sengit antara Partai Republik dan Demokrat yang memanas sejak awal Oktober.
Kedua kubu akhirnya mencapai kompromi untuk mengembalikan roda pemerintahan berjalan normal, terutama setelah tekanan publik dan dampak ekonomi yang kian terasa.
Pada dasarnya kesempatan itu merupakan rancangan undang-undang pendanaan sementara atau yang dikenal sebagai stopgap funding bill.
Artinya, pemerintah federal akan kembali beroperasi normal dengan anggaran terbatas yang disetujui hingga Januari mendatang.
Pendanaan sementara ini berfungsi sebagai “jembatan” agar layanan publik tetap berjalan sembari Kongres melanjutkan pembahasan anggaran tahunan secara penuh.
Guna mendanai sebagian besar program prioritas nasional, termasuk gaji pegawai federal, layanan kesehatan masyarakat, keamanan transportasi, serta bantuan sosial.
Dengan kata lain, kompromi ini lebih merupakan langkah darurat untuk menenangkan gejolak politik dan ekonomi setelah 40 hari lumpuh.
Shutdown 40 Hari Lumpuhkan Pemerintahan
Baca juga: Langit Amerika Kacau! Shutdown Lumpuhkan Bandara, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Namun perlu diingat upaya terbaru dari senator AS bukan solusi jangka panjang bagi krisis fiskal dan kebuntuan politik di Washington.
Adapun Krisis shutdown ini berakar dari krisis politik buntut perbedaan tajam antara Partai Republik dan Demokrat dalam menentukan prioritas belanja negara, termasuk isu keamanan perbatasan dan subsidi sosial.
Kebuntuan itu lantas memaksa ribuan pegawai federal cuti tanpa bayaran, menghentikan berbagai layanan publik vital, dan mengguncang stabilitas ekonomi nasional.
Sejumlah program sosial dan kesehatan masyarakat sempat terhenti total, meninggalkan jutaan warga dalam ketidakpastian.
Sektor transportasi menjadi salah satu yang paling terpukul. Banyak bandara di seluruh negeri mengalami penundaan ratusan penerbangan karena kekurangan staf pengatur lalu lintas udara.
Di saat yang sama, taman nasional, museum, hingga lembaga pendidikan publik terpaksa menutup pintu karena tidak adanya aliran dana operasional dari pemerintah federal.
Menurut laporan Bureau of Economic Analysis (BEA), kerugian ekonomi akibat penutupan pemerintahan mencapai lebih dari 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp195 triliun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.