Selasa, 11 November 2025

Akhiri Kekacauan, Senator AS Sepakat Tutup Shutdown Setelah 40 Hari Alami Kegelapan Politik

Senat AS setujui pendanaan darurat, akhiri shutdown 40 hari yang lumpuhkan pemerintahan. Layanan publik kembali berjalan, tapi krisis belum usai

https://trumpwhitehouse.archives.gov/
GEDUNG PUTIH AS - Foto ini diambil dari laman https://trumpwhitehouse.archives.gov/ pada Rabu (12/2/2025) yang menunjukkan foto Gedung Putih Amerika Serikat. Senat AS setujui pendanaan darurat, akhiri shutdown 40 hari yang lumpuhkan pemerintahan. Layanan publik kembali berjalan, tapi ancaman krisis belum usai. 

Angka ini terutama disebabkan oleh hilangnya produktivitas sektor publik, keterlambatan pembayaran kontrak pemerintah, dan menurunnya kepercayaan bisnis terhadap kestabilan ekonomi AS.

Krisis Kepercayaan Politik

Meskipun shutdown telah resmi berakhir, para analis politik menilai krisis ini meninggalkan luka mendalam bagi citra pemerintah AS.

Laporan terbaru dari Pew Research Center menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Kongres anjlok ke titik terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

Banyak warga menilai para pemimpin di Washington lebih sibuk berdebat daripada mencari solusi nyata bagi kepentingan rakyat.

“Rakyat melihat ini bukan hanya soal uang, tapi tentang ketidakmampuan para pemimpin negara untuk bekerja sama,” ujar analis politik dari Brookings Institution, Michael Werner. “Shutdown ini menjadi simbol bagaimana politik partisan bisa melumpuhkan negara sebesar Amerika.”

Para pengamat menilai, konflik politik yang memicu penutupan pemerintahan bukan sekadar pertikaian soal anggaran, tetapi juga cerminan dalamnya jurang perpecahan ideologis antara dua partai besar AS.

Kebuntuan ini menunjukkan bahwa sistem politik Amerika kini menghadapi ujian berat dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan publik.

Selain menurunkan citra Kongres, krisis ini juga memperlemah posisi AS di mata dunia.

Banyak negara sekutu menilai Washington kehilangan ketegasan sebagai pemimpin global, sementara para investor internasional mulai khawatir terhadap konsistensi kebijakan ekonomi Negeri Paman Sam.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved