Kamis, 20 November 2025

Tren 'Manusia Tikus' di China Bikin Gempar, Mulai Menjalar ke Indonesia?

Postingan tentang "manusia tikus" telah menarik lebih dari 2 miliar penayangan di media sosial Tiongkok.

|
Editor: Hasanudin Aco
Foto Tangkapan Layar
MANUSIA TIKUS - Sehari dalam kehidupan 'Manusia Tikus' di China yang menarik banyak interaksi di media sosial. /Video: Douyin 

Ringkasan Berita:
  • Jutaan anak muda di Tiongkok (China) menyebut diri mereka "manusia tikus".
  • Mereka berbaring sepanjang hari, hanya bangun untuk makan.
  • Mereka adalah generasi yang "bersembunyi di dalam tanah" untuk menghindari tekanan.

TRIBUNNEWS.COM, CHINA -  Di media sosial Tiongkok, istilah "manusia tikus" viral ditonton miliaran orang.

Siapa 'manusia tikus' itu.

Yah, mereka adalah anak-anak muda yang bangun siang, berbaring di tempat tidur hingga malam, membuka ponsel tanpa tujuan, memesan makanan online diantar sampai rumah, dan memutus hubungan sosial.

Di media sosial mereka dibandingkan dengan "tikus" yang hidup dalam kegelapan tanpa tujuan dan hanya tahu cara bersembunyi.

Postingan tentang "manusia tikus" telah menarik lebih dari 2 miliar penayangan di media sosial Tiongkok.

Mulai dari TikTok hingga Weibo, banyak pula meme-nya beredar hingga menjadi produk komersial.

Sebuah foto mengejutkan memperlihatkan seorang gadis di Zhejiang yang membagikan jadwalnya "berbaring" sepanjang hari telah menimbulkan kehebohan.

Seorang wanita bermarga Lin, dari Beijing mengatakan dia bekerja dari rumah, menghindari komunikasi yang tidak perlu dengan rekan kerja, bungkus makanan dibawa pulang atau pesan makanan lewat online, dan menghabiskan akhir pekannya dengan tidur dan bermain game di rumah.

"Tidak perlu bersikap energik atau ambisius," ujarnya dikutip dari SCMP.

"Kita hidup bukan untuk membuat orang terkesan. Merasa nyaman saja sudah cukup."

“Gen frustrasi” menyebar secara global

Di Jepang, dikenal istilah Hikikomori yang merujuk pada orang-orang yang telah menarik diri dari masyarakat selama enam bulan atau lebih.

Lebih dari 1 juta orang Jepang hidup tenang di balik pintu kamar tidur, terputus dari hubungan sosial, dan menjadi "bayangan" di kawasan perkotaan modern.

Ini dianggap sebagai versi asli dari fenomena “manusia tikus”.

Dan fenomena di Jepang ini sebenarnya sudah ada lebih dari dua dekade sebelum Tiongkok  mengalami tren 'manusia tikus'.

Di Korea Selatan dinamakan generasi "sampo".

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved