Jumat, 21 November 2025

Berita Viral

Pejabat Jepang Membungkuk, Pejabat China Memasukkan Tangan ke Saku, Momen Dua Pejabat Viral

Di tengah memanasnya hubungan kedua negara, viral pejabat Jepang tampak membungkuk di hadapan mitranya dari China.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar Weibo 潇湘晨报
CHINA VS JEPANG - Tangkap layar Weibo 潇湘晨报, memperlihatkan Masaaki Kanai, Kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, tampak membungkuk di hadapan Liu Jinsong, Kepala Departemen Urusan Asia Kementerian Luar Negeri China, Selasa (18/11/2025). Hubungan China dan Jepang memanas buntut pernyataan PM Jepang mengenai Taiwan. 

China Film News melaporkan bahwa penayangan Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! The Spicy Kasukabe Dancers dan Cells at Work! ditunda setelah importir menyebut adanya ketidakpuasan luas dan intens terhadap pernyataan Takaichi.

Penundaan ini terjadi bahkan ketika Demon Slayer: Infinity Castle merajai box office China dengan pendapatan lebih dari 60 juta dolar AS sejak tayang perdana.

Pakar budaya Hong Zeng dari Universitas Baptis Hong Kong menilai bahwa meski penundaan film adalah hal umum, waktu pengumuman ini menunjukkan adanya pesan politik.

Ia bahkan menyebut akan mengherankan jika semua ini hanya kebetulan.

Sejauh Ketegangan Ini akan Berlangsung?

Meskipun Taiwan tetap menjadi salah satu isu paling sensitif bagi China, Lim Chuan-tiong, peneliti Studi Asia di Universitas Tokyo, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya perselisihan mengenai pulau tersebut “menjadi isu utama” dalam hubungan China–Jepang.

Fukuda Madoka, profesor di Fakultas Hukum Universitas Hosei, Jepang, mengatakan kepada DW bahwa tujuan utama China adalah mencegah pemerintahan Takaichi mencampuri urusan Taiwan di masa mendatang.

Namun, Lim mencatat bahwa berdasarkan pengalaman historis, gejolak antara China dan Jepang pada akhirnya cenderung mereda.

Baca juga: Tren Manusia Tikus di China Bikin Gempar, Mulai Menjalar ke Indonesia?

“Tujuan China adalah memberi Jepang pelajaran, tetapi pada akhirnya mereka akan mundur dan kembali berdialog,” ujarnya kepada DW.

“Beijing tidak bisa selamanya menghindari keterlibatan dengan negara tetangga.”

Ke depan, Lim menilai bahwa perkembangan hubungan keduanya kemungkinan tidak akan dimediasi oleh Amerika Serikat atau pihak ketiga mana pun.

“Dalam jangka pendek, Jepang kemungkinan perlu mengambil langkah nyata untuk meredakan ketegangan, karena sangat jelas bahwa Beijing mempertahankan sikap eskalasi yang berkelanjutan,” ujar Yang kepada DW.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved