Senin, 24 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Tersentak, Belanda Kirim Tentara ke Polandia: Amankan Bantuan Militer Buat Ukraina Lawan Rusia

Tak cuma ratusan tentara, Belanda juga mengirim sistem rudal patriot ke Polandia sebagai respons atas ancaman Rusia yang menginvasi Ukraina.

Anews/Tangkap Layar
KIRIM RUDAL PATRIOT - Sejumlah Tentara Belanda dengan latar belakang sistem pertahanan udara Patriot. Belanda dilaporkan mengirimkan ratusan tentara dan dua sistem rudal patriot ke Polandia untuk membantu mengamankan pusat logistik NATO yang digunakan untuk menyalurkan bantuan militer ke Ukraina. 

Dia juga mencatat bahwa serangan Rusia baru-baru ini di Ukraina barat memicu peringatan di Polandia, mendorong jet tempur Polandia untuk berebut dan memaksa penutupan bandara sementara.

Para pejabat Belanda mengatakan misi itu merupakan kontribusi operasional untuk pertahanan timur NATO dan demonstrasi simbolis komitmen Belanda terhadap keamanan kolektif.

TAK UNDANG AS - Latihan militer bertajuk NATO Arctic Light 2025. Latihan militer di Arktik ini berlangsung tanpa pasukan AS.
TAK UNDANG AS - Latihan militer bertajuk NATO Arctic Light 2025. Latihan militer di Arktik ini berlangsung tanpa pasukan AS. (X|@Osint613)

Kepala Militer Uni Eropa: Tak Ada Negara yang Kebal Ancaman

Sinyalemen tersentaknya Eropa atas ancaman Rusia juga disiratkan oleh pernyataan Jenderal Sean Clancy.

Ketua Komite Militer Uni Eropa itu memperingatkan kalau Eropa harus segera memperkuat kemampuan pertahanannya.

Menurutnya, perang Rusia di Ukraina telah mendorong benua itu ke "zona abu-abu" antara perang dan perdamaian. 

Clancy, seorang jenderal korps udara Irlandia yang mengambil alih pos militer tertinggi Uni Eropa pada bulan Juni, mengatakan Eropa tidak lagi memiliki “kemewahan” untuk mengasumsikan stabilitas di sisi timurnya.

“Dunia terbakar di banyak tempat, dan Ukraina mewakili garis depan untuk Eropa pada saat ini,” katanya kepada The Irish Times dalam sebuah wawancara.

Clancy menekankan kalau meningkatnya belanja pertahanan di seluruh Eropa tidak boleh dipandang sebagai militerisasi masyarakat atau menciptakan tentara Uni Eropa bersama.

Meski begitu, dia mengakui kalau manuver negara-negara NATO saat ini merupakan pengakuan yang terlambat dari skala ancaman saat ini.

“Tidak ada negara anggota yang kebal terhadapnya (ancaman perang). Saya berbicara tentang ancaman hibrida di sini. Aku sedang berbicara tentang terorisme. Saya berbicara tentang banyak bidang seperti dunia maya, ruang angkasa,” tambahnya.

KIRIM RUDAL PATRIOT - Sejumlah Tentara Belanda dengan latar belakang sistem pertahanan udara Patriot. Belanda dilaporkan mengirimkan ratusan tentara dan dua sistem rudal patriot ke Polandia untuk membantu mengamankan pusat logistik NATO yang digunakan untuk menyalurkan bantuan militer ke Ukraina.
KIRIM RUDAL PATRIOT - Sejumlah Tentara Belanda dengan latar belakang sistem pertahanan udara Patriot. Belanda dilaporkan mengirimkan ratusan tentara dan dua sistem rudal patriot ke Polandia untuk membantu mengamankan pusat logistik NATO yang digunakan untuk menyalurkan bantuan militer ke Ukraina. (Anews/Tangkap Layar)

Dia memperingatkan kalau geografi tidak lagi menjadi penyangga pelindung terhadap perang hibrida “tanpa batas”, mencatat peningkatan serangan pesawat tak berawak di bandara-bandara Eropa.

Ini tidak hanya membutuhkan angkatan bersenjata yang lebih kuat, katanya, tetapi upaya sosial yang lebih luas untuk membangun ketahanan.

"Kesiapan bukan tentang mempersiapkan perang. Ini tentang kesiapan dan ketahanan,” katanya.

Meski begitu, dia membantah anggapan kalau selama empat tahun perang Ukraina, Eropa seperti tertidur.

Dia berkata: “Saya agak menolaknya sedikit, jika saya bisa langsung bersama Anda. Anda tahu, meminta Eropa untuk berbuat lebih banyak sekarang ... ini bukan sesuatu yang baru. Kita harus berhati-hati dengan bahasa.”

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved