Penting Diketahui Sejak Dini, Berikut Tiga Langkah Sederhana Merawat Luka Pada Anak
Data Riskesnas 2021 menunjukkan bahwa 3,1 persen anak usia 5-14 tahun mengalami cedera, dengan angka tertinggi terjadi pada anak laki- laki.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Wahyu Aji
Carilah plester yang dilengkapi dengan bantalan luka tidak lengket, melindungi luka sehingga plester dapat dilepaskan dengan mudah dan tidak sakit.
3. Sembuhkan Luka
Aplikasikan salep luka secara rutin hingga luka sembuh secara menyeluruh.
Salep luka membantu meredakan kulit yang rusak dan iritasi, melindungi dan menenangkan kulit yang sangat kering dan pecah.
PB IDI pun mendukung Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka untuk mewujudkan kesadaran masyarakat terutama anak mengenai pentingnya edukasi perawatan luka sejak dini.
Senior Brand Manager Health Care PT Beiersdorf Indonesia, Yosephine Caroline mengtakan, pihaknya terus berupaya mengedukasi 200.000 anak di seluruh dunia tentang pertolongan pertama dan perawatan luka sampai dengan akhir tahun 2025.
"Di Indonesia, komitmen ini diwujudkan melalui Anak Siaga Hansaplast (ASH) yang telah diadakan sejak tahun 2015. ASH ini merupakan program edukasi mengenai pertolongan pertama pada luka (P3K pada luka) kepad anak-anak usia sekolah di Indonesia.” ungkap
Sampai saat ini, program ASH sudah berhasil mengedukasi 2.185 guru, 81.470 orang tua, dan 101.028 murid sekolah dasar.
Meskipun demikian, edukasi aktif dan berkelanjutan mengenai pentingnya pertolongan pertama masih tetap dibutuhkan mengingat fakta hanya 3 dari 10 orang yang siap memberikan pertolongan pertama.
Pentingnya untuk setiap orang mengerti mengenai P3K sehingga bisa membantu diri sendiri dan orang lain.
World First Aid Day yang diperingati di bulan September merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pertolongan Pertama pada Kecelakaan bagi masyarakat Indonesia.
Adapun target edukasi P3K bersama IDI ini akan menyasar ke 50.000 anak Indonesia.
Edukasi dilaksanakan di 5 Provinsi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Selain IDI, Dinas Pendidikan juga akan turut serta memberikan edukasi ke sekolah-sekolah terpilih.
Tak Sekadar Ruam, Campak Bisa Sebabkan Radang Paru dan Kematian Anak |
![]() |
---|
Campak Lebih Menular dari Covid-19, IDAI Tegaskan Imunisasi Bukan Sekadar Pilihan, Tapi Hak Anak |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Terkenal di Bandung Dilaporkan KDRT |
![]() |
---|
26 Inovator Sosial Unjuk Gagasan di Grand Final PTN 2025, Usung Solusi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Tanam Bibit Pohon, Edukasi Anak Usia Dini Tumbuh Jadi Pahlawan Linkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.