Kamis, 28 Agustus 2025

Penyebab Utama Kecacatan dan Kematian di Indonesia, Stroke Bisa Dicegah dengan Aktivitas Fisik

Stroke adalah penyakit yang mengancam jiwa. Karena kalau terkena penyakit ini, setiap menit sebanyak 1,9 juta sel otak dapat mati.

Ist
Ilustrasi disablitas. 

Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Elina Widiastuti menyampaikan, aktivitas fisik sangat baik untuk pencegahan stroke

Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu dari lima faktor risiko utama stroke.

Lebih lanjut, dr. Elina menjelaskan, aktivitas fisik memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan fungsi jantung, pembuluh darah, dan pernapasan, menurunkan risiko kardiovaskular, serta menurunkan morbiditas dan mortalitas.

“Salah satu penyebab dari stroke ada faktor stress dan ternyata latihan fisik atau berolahraga dengan rutin itu ternyata dapat menurunkan kecemasan dan depresi,"paparnya. 

Selain itu, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan performa kerja.

Tidak hanya itu, aktivitas fisik pada orang tua sangat penting untuk menurunkan risiko jatuh dan cedera.

"Dan juga merupakan terapi efektif pada beberapa penyakit kronis terutama pada pasien lanjut usia,” sambungnya. 

Aktivitas fisik harian, lanjut dr Erlina juga untuk mencegah risiko stroke dapat dibagi menjadi tiga jenis. 

Pertama, aktivitas aerobik seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang. 

Aktivitas aerobik dengan intensitas sedang dianjurkan 3-5 kali per minggu atau 150-300 menit per minggu.

“Jadi, aktivitas yang dilakukan seperti berjalan dan sebagainya dapat dibagi menjadi 30 menit setiap harinya dan dilakukan selama 5 kali dalam seminggu,” lanjutnya.

Kedua, aktivitas penguatan otot seperti gym, yoga, atau pilates, yang disarankan dilakukan 2-3 kali seminggu. 

Ketiga, aktivitas sedentari yang perlu dibatasi. Contoh aktivitas sedentari seperti duduk dalam waktu lama perlu dikurangi.

“Kalau misalnya dalam sehari kita banyak duduk kita harus mulai menguranginya, dengan cara seperti yang dilakukan di luar negeri," jelas dr Elina. 

Misalnya, di kantor-kantor yang dulunya bekerja sambil duduk, sekarang bisa berdiri. 

"Jadi, tidak hanya duduk aktivitas sehari-harinya dan memperbanyak langkah itu adalah salah satu yang dapat dilakukan,” imbuhnya. 

Bagi yang ingin memulai latihan fisik, ada beberapa komponen latihan yang perlu diperhatikan.

Yaitu gerakan pemanasan atau peregangan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan atau peregangan kembali.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan