Ngemil Tak Selalu Berdampak Negatif, Ada Manfaatnya bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Ngemil berlebihan dianggap meningkatkan risiko masalah kesehatan, antara lain obesitas, diabetes, masalah pencernaan dan gigi.
Camilan sifatnya praktis, bisa dibawa kemana saja dan dikonsumsi dalam kondisi apa pun.
Lebih lanjut Esti menjelaskan waktu mengemil yang dianjurkan, yaitu di antara sarapan dan makan siang.
"Karena kita tidak bisa produktif kalau tidak ada energi. Karenanya perlu ada camilan. Apa lagi camilan enak. Jadi lebih produktif, konsentrasi dan berkarya juga," imbuhnya.
Namun, Esti menganjurkan untuk tetap bijak dalam memperhitungkan kualitas dan porsi camilan yang dikonsumsi.
"Jangan sampai setiap jam ngemil, itu tidak bagus," pungkasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Wakil Ketua MPR: Upaya Mewujudkan Peningkatan Kesehatan Fisik dan Mental Masyarakat Harus Seimbang |
![]() |
---|
Total Pembiayaan Gangguan Kesehatan Jiwa Alami Tren Naik, Nilainya Tembus Rp 6,7 Triliun |
![]() |
---|
Masalah Kesehatan Mental Dijamin BPJS Kesehatan, Beban Tertinggi Diagnosis Skizofrenia Rp 3,5 T |
![]() |
---|
Orang Stres Makin Banyak, Skizofrenia Jadi Penyakit Jiwa Terbanyak Diderita Warga RI |
![]() |
---|
Kemenkes Ungkap Efek Domino Bunuh Diri: 35 Orang Ini Bisa Terdampak Psikologis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.