Jumat, 22 Agustus 2025

Serumah dengan Penderita Kusta Disarankan Minum Obat Kemoprofilaksis

Sepanjang 2025 ini atau Januari hingga Mei 2025, dilaporkan ada kasus kusta baru sebanyak 3.716.

TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Ilustrasi pasien kusta. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selain menerapkan hidup bersih dan sehat, orang yang serumah dengan  penderita kusta disarankan untuk minum obat kemoprofilaksis.

Namun, tidak semua orang yang serumah dengan penderita kusta meminum obat tersebut. Lalu apa kriterianya?

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Ina Agustina, menuturkan, orang yang disarankan untuk minum obat mencegah kusta adalah mereka yang memenuhi sebagai berikut.

Baca juga: Awas, Penyakit Kusta Mengancam Anak-anak, Ada 400-an Kasus di Januari–Mei 2025

Di antaranya, mereka tinggal di wilayah endemis kusta dan memiliki kontak erat dengan penderita kusta dalam jangka waktu lama.

“Fokus pencegahannya adalah dengan gaya hidup sehat dan bersih. Namun jika berkontak dengan penderita kusta dalam jangka waktu yang lama agar tidak tertukar maka perlu minum obat kemoprafilaksis, satu kali saja agar kumannya mati tidak berkembang,” tutur dr Ina dia dalam kegiatan temu media Kemenkes via daring di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Diketahui, sepanjang 2025 ini atau Januari hingga Mei 2025, dilaporkan ada kasus kusta baru sebanyak 3.716.

Merinci, proporsi kasus kusta pada anak-anak tahun 2025 mengalami peningkatan dibanding 2024.

Dari kasus kusta baru sebanyak 3.716, ada sekitar 454 kasus kusta terjadi pada anak-anak.

“Kondisi ini mengindikasikan banyaknya sumber penularan dewasa di sekitar kasus anak,” ungkap dia.

Menular Jika Tidak Diobati

Kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae.

Penyakit kusta menyerang organ kulit, saraf tepi dan organ lain.

Penularan terjadi dari penderita kusta yang belum minum obat ke orang lain melalui pernafasan atau kontak erat.

Gejala utamanya adalah bercak kemerahan atau keputihan yang mati rasa, penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf, serta hasil BTA positif dari kerokan jaringan kulit/

Penderita kusta diobati dengan MDI (Multi Drug Therapy) selama 6 bulan untuk kusta tipe PB dan 12 bulan untuk kusta tipe MB.

Kusta yang tidak diobati dengan tepat dapat menyebabkan penderita mengalami disabilitas pada mata, tangan dan kaki.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan