Jumat, 12 September 2025

Deteksi Dini dan Operasi Minim Invasif Jadi Terobosan Penanganan Penyakit Paru

Gejala awal penyakit paru sering kali tidak disadari, sehingga skrining rutin menjadi langkah penting meningkatkan angka harapan hidup pasien.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
DETEKSI DINI PARU - Prof. Dr dr. Allen Widysanto, Sp.P, dokter spesialis paru mengatakan teknologi CT Scan Low Dose dan prosedur operasi tahap awal dengan pendekatan minim invasif sebagai solusi bagi pasien untuk diagnosis lebih cepat dan penanganan yang lebih aman 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Deteksi dini dan pendekatan minim invasif kini menjadi fokus utama dalam penanganan penyakit paru, termasuk kanker paru, yang selama ini kerap terdiagnosis pada tahap lanjut.

Para ahli menyebutkan bahwa gejala awal penyakit paru sering kali tidak disadari, sehingga skrining rutin menjadi langkah penting meningkatkan angka harapan hidup pasien.

Prof. Dr dr. Allen Widysanto, Sp.P, dokter spesialis paru, menjelaskan bahwa salah satu teknologi yang saat ini digunakan dalam skrining adalah CT Scan Low Dose. Teknologi ini memungkinkan identifikasi kelainan pada paru-paru dengan paparan radiasi yang lebih rendah dibandingkan CT scan konvensional.

Baca juga: Tak Pernah Merokok, Tapi Anak dan Perempuan Bisa Kena Kanker Paru, Kok Bisa?

CT Scan Low Dose dinilai efektif untuk mendeteksi kanker paru pada kelompok berisiko tinggi seperti perokok aktif, mantan perokok, dan individu dengan riwayat keluarga kanker paru,” ujar Allen yang praktik di Siloam Hospitals Lippo Village, Kamis (17/7/2025).

Ia menambahkan, teknologi ini bahkan dapat menemukan kelainan pada paru sebelum gejala muncul. “Deteksi dini menjadi kunci dalam meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker paru,” katanya.

Selain teknologi skrining, pendekatan bedah juga mengalami perkembangan melalui teknik Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS). Teknik ini memungkinkan operasi paru dilakukan melalui sayatan kecil, sehingga mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.

“Pendekatan minim invasif memberikan manfaat signifikan, terutama bagi pasien dengan kanker paru tahap awal. Mereka dapat pulih lebih cepat dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan kualitas hidup yang lebih baik,” tambahnya.

Dengan dukungan teknologi dan tim medis multidisiplin, layanan penanganan penyakit paru kini semakin terintegrasi, mencakup skrining, diagnosis, hingga terapi lanjutan. Layanan ini terbuka bagi masyarakat luas, baik untuk pemeriksaan rutin maupun pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini dan memberikan akses penanganan yang lebih aman dan efektif bagi pasien penyakit paru di Indonesia. 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan