5 Dampak Anemia pada Remaja, Ketahui Gejalanya
Berikut daftar 5 dampak Anemia pada remaja, lengkap dengan gejala anemia paling umum yang dialami pada remaja putri.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Memasuki usia produktif, banyak yang harus dilakukan oleh para remaja baik putra maupun putri untuk menjaga kesehatannya.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir berbagai penyakit, salah satunya yang harus diwaspadai yakni Anemia.
Dilansir laman Kemenkes, anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya, sehingga organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.
Masalah ini sangat umum terjadi pada remaja, terutama perempuan, karena berbagai faktor seperti pertumbuhan cepat, menstruasi, pola makan yang buruk, atau kekurangan zat besi.
Meski sering dianggap sepele, anemia merupakan salah satu penyakit yang harus mendapatkan perhatian khusus.
Jika terjadi dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan yang berat, anemia bisa berdampak serius pada kesehatan fisik, menimbulkan berbagai gangguan atau dampak yang mempengaruhi kehidupan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala anemia dan dampaknya sejak dini.
Dampak Anemia pada Remaja
Pada remaja, anemia dapat menyebabkan berbagai dampak seperti berikut:
Baca juga: Balita Rentan Alami Anemia, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
- Penurunan imunitas
- Gangguan konsentrasi dan penurunan prestasi belajar
- Mengganggu kebugaran dan produktivitas
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
- Memperbesar resiko kematian saat melahirkan, menjadi salah satu penyebab bayi lahir prematur, berat badan bayi yang cenderung rendah
Dengan mengetahui berbagai dampak di atas, diharapkan mampu memberikan motivasi para remaja Indonesia yang saat ini memasuki masa produktif untuk mau menjaga kesehatan, sehingga terhindar dari berbagai penyakit, khususnya anemia.
Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala anemia.
Lantas, apa saja gejala anemia?
Gejala Anemia
Umumnya, gejala anemia pada remaja putri tidak begitu berbeda dengan gejala yang kerap terjadi.
Tentunya ada beberapa gejala yang membedakan anemia pada remaja dan jenis anemia lainnya.
Hal ini terjadi dikarenakan perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Pada remaja putri, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga digunakan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui darah yang keluar saat mengalami menstruasi di setiap bulan.
Karena itulah remaja putri berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang nantinya dapat berkembang menjadi anemia.
Baca juga: Sering Tak Disadari Orang Tua, Kekurangan Zat Besi Sebabkan Anak Kurang Fokus Belajar
Masa remaja merupakan masa di mana pertumbuhan terjadi dengan cepat, sehingga kebutuhan gizi pada masa ini ikut meningkat, termasuk zat besi.
Zat besi dibutuhkan pada semua sel tubuh dan merupakan dasar dalam proses fisiologis, seperti pembentukan sel darah merah (hemoglobin) dan fungsi enzim.
Terdapat beberapa gejala anemia paling umum yang dialami pada remaja putri yang dikutip dari dinkes.bandung.go.id, seperti berikut:
- Mudah Lelah
- Kulit pucat
- Sakit kepala dan pusing
- Sesak napas saat aktivitas ringan
- Detak jantung cepat
- Kuku rapuh, kulit kering dan rambut rontok
- Lidah bengkak
- Mulut terasa sakit
Untuk mencegah anemia sangat disarankan untuk memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi yang seimbang setiap hari.
Mulailah dari sarapan yang mengandung makanan sumber zat besi, seperti roti atau sayuran berdaun hijau.
Penting pula untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 5 porsi per hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh.
Sangat disarankan juga untuk rutin minum Tablet Tambah Darah (TTD) setidaknya sekali dalam seminggu.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.