Gejala Kanker Nasofaring Sering Disangka Flu Biasa, Ini Penjelasan Dokter
Karena gejalanya samar, penyakit ini kerap terdeteksi pada stadium lanjut, membuat proses pengobatan semakin sulit
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Eko Sutriyanto
Kondisi ini disebabkan dua hal utama yakni gejala awal tidak khas, masyarakat menganggapnya flu atau sinusitis dan kurangnya kesadaran deteksi dini, jarang yang langsung ke dokter THT ketika pilek tak kunjung sembuh.
Alhasil, kanker nasofaring baru ditemukan saat kondisinya sudah parah.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini bisa menjadi pembeda besar. Jika ditemukan pada stadium awal, pengobatan akan lebih efektif dan peluang kesembuhan lebih tinggi.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain endoskopi nasofaring – melihat langsung kondisi nasofaring dengan kamera kecil; CT scan atau MRI – membantu melihat penyebaran kanker dan Biopsi – pengambilan jaringan untuk memastikan sel ganas.
Sayangnya, tidak semua rumah sakit daerah memiliki peralatan lengkap.
Namun, setidaknya dokter THT bisa mendeteksi kelainan awal dan merujuk pasien ke pusat layanan onkologi.
Edukasi untuk Masyarakat
Dr. Wahyu menekankan, masyarakat jangan menyepelekan gejala yang tidak wajar.
Bila pilek atau hidung tersumbat berlangsung lebih dari 2 minggu tanpa perbaikan, segera periksa ke dokter.
Selain itu, bila muncul benjolan di leher yang tidak hilang dengan pengobatan biasa, jangan ditunda.
Pemeriksaan lebih lanjut sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.
Dengan deteksi dini, kanker nasofaring bisa ditangani lebih cepat, peluang sembuh lebih besar, dan kualitas hidup pasien bisa lebih baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.