Tidak Cukup Intervensi Gizi, Pencegahan Stunting Harus Dimulai dari Edukasi Orangtua
Pemahaman keluarga mengenai proses tumbuh kembang menjadi fondasi utama dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
Ringkasan Berita:
- Pencegahan stunting yang efektif harus dimulai dari edukasi kepada orangtua tentang pentingnya tumbuh kembang anak sejak dini
- Pencegahan stunting perlu dimulai dari rumah melalui langkah sederhana namun konsisten
- Deteksi dini menjadi kunci agar kondisi gizi anak dapat segera diintervensi sebelum terlambat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Upaya menekan angka stunting tidak cukup dilakukan melalui intervensi gizi semata. Pencegahan yang efektif harus dimulai dari edukasi kepada orangtua tentang pentingnya tumbuh kembang anak sejak dini.
Pemahaman keluarga mengenai proses tumbuh kembang menjadi fondasi utama dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
“Stunting bukan sekadar masalah tinggi badan. Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan otak, kemampuan belajar, serta produktivitas anak di kemudian hari,” ujar dr. Devie Kristiani, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Bethesda Yogyakarta, dalam kegiatan Festival Sehat Ceria si Kecil di Taman Pintar, Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).
Baca juga: Edukasi Gizi oleh Bidan Jadi Langkah Nyata Tekan Angka Stunting di Daerah
Devie menekankan, edukasi yang tepat sejak dini akan membantu orangtua memahami pentingnya pemantauan tumbuh kembang serta pemenuhan nutrisi anak.
“Jika orangtua memahami pentingnya nutrisi dan tumbuh kembang sejak awal, maka kita sudah melangkah lebih dekat menuju Indonesia tanpa stunting,” ujarnya.
Menurut Devie, pencegahan stunting perlu dimulai dari rumah melalui langkah sederhana namun konsisten, seperti rutin memantau tinggi dan berat badan anak serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
“Deteksi dini menjadi kunci agar kondisi gizi anak dapat segera diintervensi sebelum terlambat. Setiap langkah kecil orangtua dalam menjaga tumbuh kembang anak sangat berarti bagi masa depan mereka,” tambahnya.
Edukasi dan Skrining Jadi Fokus Festival Sehat Ceria si Kecil
Festival Sehat Ceria si Kecil menjadi wadah edukatif bagi masyarakat, dengan menghadirkan lebih dari 1.200 peserta yang terdiri dari anak-anak dan orangtua. Kegiatan ini meliputi skrining tumbuh kembang anak, edukasi gizi keluarga, serta penyuluhan kesehatan yang difasilitasi oleh tenaga medis dan ahli gizi.
Acara turut dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Sales Director Danone SN Indonesia Rizki Imam Ardhi, serta Founder & CEO K-24 Group dr. Gideon Hartono.
Hasto mengapresiasi penurunan prevalensi stunting di Kota Yogyakarta yang kini mencapai 10,49 persen. Ia menegaskan bahwa fokus utama pemerintah adalah mencegah munculnya kasus baru.
Baca juga: Gubernur NTT Dorong Upaya Atasi Stunting dengan Kerja Sama Lintas Sektor
“Jika pencegahan dilakukan sejak sebelum kondisi stunting terjadi, tingkat keberhasilannya bisa mencapai 70 persen. Karena itu, event kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memperluas edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Rizki Imam Ardhi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas jangkauan edukasi gizi di Indonesia.
“Kami memastikan kecukupan nutrisi anak bangsa melalui kampanye Generasi Maju Bebas Stunting dan 3 Langkah Maju. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat penyebaran edukasi nutrisi ke seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Gideon Hartono menambahkan bahwa apotek kini memiliki peran strategis dalam mendukung kesehatan keluarga.
“Apotek bukan hanya tempat memperoleh obat, tetapi juga dapat berfungsi sebagai pusat edukasi kesehatan masyarakat,” tuturnya.
| Jumlah Bantuan Program GENTING Tembus Rp 291 Miliar, Total Anak Asuh 1,2 Juta Orang |
|
|---|
| Talk Show Solidaritas GENTING Tumbuh Tanpa Batas: Kolaborasi Nyata Percepatan Penurunan Stunting |
|
|---|
| Tribunnews.com Konsisten Dukung Pengentasan Stunting Sejak 2003, Jangkau 34 Provinsi |
|
|---|
| Wamenkes Dante Sebut Banyak Puskesmas Masih Kekurangan Dokter hingga Tenaga Kesehatan |
|
|---|
| Balita Stunting di Depok Alami Penurunan, Kecamatan Terendah Cinere |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.