Deteksi Kanker Payudara, Cara Periksa Payudara Sendiri 7-10 Hari setelah Menstruasi Hari Pertama
Kanker payudara dapat disembuhkan apabila dapat diderejsu secara dini dan ditangani secara tepat dan cepat.
Ringkasan Berita:
- Temuan baru kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 66 ribu kasus
- Kanker payudara tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi juga usia muda
- Kesadaran masyarakat tentang deteksi dini masih rendah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Data WHO (World Health Organization) tahun 2022 menyebutkan, lebih dari 2 juta perempuan di Dunia didiagnosa mengalami kanker payudara.
Di Indonesia sendiri, data Global Cancer Observatory melaporkan jumlah temuan baru kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 66 ribu kasus.
Meskipun angka kejadian kanker payudara cukup tinggi, bukan berarti kanker jenis ini tidak bisa disembuhkan.
Kanker payudara yang terdeteksi cepat akan berpeluang bisa disembuhkan.
Baca juga: Bukan Sekadar Turnamen, Pinktober 2025 Gaungkan Deteksi Dini Kanker Payudara
Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang deteksi dini masih rendah, dan masih banyak yang baru memeriksakan diri ketika gejala sudah berat atau dalam stadium lanjut.
Bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia pada Oktober 2025, Unicharm bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) melanjutkan kolaborasi edukasi deteksi dini kanker payudara “Ayo Sadari Setelah Menstruasi”.
Tahun ini, edukasi diberikan secara bertahap kepada lebih dari 1.000 mahasiswi di berbagai universitas di Jakarta.
Dokter spesialis onkologi dr. Agus Sutarman mengatakan, kanker payudara merupakan kasus kanker nomor 1 terbanyak pada wanita di Indonesia.
Kanker payudara tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi juga usia muda.
“Kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) secara rutin teratur dan disiplin, serta SADANIS (perikSA payuDAra kliNIS) dengan tenaga medis,” kata dia ditulis di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Kanker payudara dapat disembuhkan apabila ditemukan secara dini dan ditangani secara tepat dan cepat sehingga harapan sembuh dan hidup akan tinggi.
“Segera lakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi hari pertama. Diharapkan edukasi kepada mahasiswa yang menjadi agen edukasi ini bisa menyebarkan kebiasaan SADARI ke banyak perempuan di sekitar,” tutur dr Agus.
Direktur Unicharm Sri Haryani mengatakan, kunci deteksi dini kanker payudara adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
Karena SADARI direkomendasikan untuk dilakukan 7 hingga 10 hari setelah hari pertama menstruasi.
“Kami berharap setiap kali konsumen melihat pembalut akan selalu ingat dan terbiasa untuk melakukan SADARI. Kami meyakini menstruasi dan pencegahan kanker payudara memiliki keterkaitan yang erat, dan kami ingin seluruh perempuan dapat mengekspresikan diri tanpa henti, setiap saat,” tutur dia.
Cara Periksa Payudara Sendiri atau SADARI
Mengutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), berikut cara-cara SADARI:
Pertama, berdiri depan cermin dan angkat tangan, pastikan bahu lulur sejajar, letakan tangan pada pinggang serta amati bentuk, ukuran dan warna payudara (kelainan yang mungkin ditemukan adalah benjolan, kerutan, posisi puting tidak normal, struktur kulit, atau kemerahan).
Kedua, angkat kedua lengan setinggi mungkin untuk melihat apakah ada kelainan pada payudara. Payudara yang normal, keduanya akan terangkat secara bersamaan.
Ketiga, gunakan ujung jari dan tekan secara perlahan permukaan payudara. Rasakan apakah ada benjolan pada payudara. Raba setiap permukaan payudara dengan beberapa pola, seperti melingkar, kanan ke kiri, atas ke bawah, tengah ke samping atau hingga ketiak.
Keempat, peras puting dengan perlahan. Amati apakah ada cairan yang keluar. Cairan yang keluar biasanya berwarna putih, kuning atau darah. Hal tersebut menunjukkan payudara yang tidak normal.
Keenam, bungkukkan badan dan lihat pada depan cermin. Amati dan raba apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
Kelima, periksa payudara dengan keadaan berbaring. Beri bantalan pada sisi payudara yang akan diperiksa. Letakan tangan pada belakang kepala. Setelah itu, gunakan ujung jari Anda untuk melakukan pemeriksaan.
| Jaga Berat Badan Ideal Tak Sekadar Penampilan, Tapi Bisa Cegah Risiko Kanker Hati |
|
|---|
| Vaksin HPV Diluncurkan di Pakistan untuk Gadis Usia 9–14 Tahun, tapi Banyak yang Bilang Tidak Perlu |
|
|---|
| Pengobatan Berbasis Genetik, Harapan Baru Penderita Kanker Paru, Ini Penjelasan Pulmonolog |
|
|---|
| Tubuhnya Makin Kurus, Vidi Aldiano Sebut Bagian dari Pengobatan Kanker |
|
|---|
| Terlihat Kurus, Vidi Aldiano Berkelakar dan Sebut Dietnya Berhasil Ubah Penampilan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.