Jumat, 31 Oktober 2025

Mengenal Kampanye Global 'End Polio Now' yang Turut Digelar di Solo

Rotary Club Area Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta turut menggelar kampanye 'End Polio Now' memperingati Hari Polio Sedunia.

Tribunnews.com/Ist
END POLIO NOW - Rotary Club Area Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta turut menggelar kampanye 'End Polio Now' di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Surakarta pada Minggu (26/10/2025). Gerakan 'End Polio Now' merupakan kampanye global Rotary untuk memberantas polio di seluruh dunia. 
Ringkasan Berita:
  • Kampanye pemberantasan polio digelar di berbagai daerah dalam rangka peringatan Hari Polio Sedunia yang diperingati setiap 24 Oktober
  • Gerakan End Polio Now dimotori oleh Rotary Internasional, organisasi nirlaba global
  • Meski Indonesia dinyatakan bebas polio pada 2014, namun kewaspadaan perlu dilakukan mengingat ditemukannya sejumlah kasus polio pada 2022-2024

TRIBUNNEWS.COM - Rotary Club Area Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta turut menggelar kampanye "End Polio Now" di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (26/10/2025).

Rotary Club of Solo Raya merupakan komunitas layanan sosial (service club) yang bernaung di bawah Rotary International, organisasi global nirlaba yang beranggotakan para profesional dan pemimpin masyarakat dengan tujuan memberikan pelayanan kemanusiaan, perdamaian, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun "End Polio Now" merupakan kampanye global Rotary untuk memberantas polio di seluruh dunia.

Hari Polio Sedunia atau World Polio Day diperingati setiap 24 Oktober tiap tahunnya.

Dikutip dari WHO, polio (poliomyelitis) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus poliovirus. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

Polio dapat menular melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi.

Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani menegaskan kampanye ini bukan sekadar kegiatan seremonial, namnu kepedulian terhadap kesehatan generasi mendatang.

“Program End Polio ini bukan hanya edukasi atau sosialisasi tentang kesehatan, tetapi bagaimana seluruh lapisan masyarakat bisa turut aktif mengkampanyekan pentingnya pencegahan polio."

"Ini bukan hanya gerakan di Solo, tetapi juga bagian dari gerakan global End Polio Now,” ujar Astrid dalam sambutannya, dikutip dari keterangan video yang diterima Tribunnews, Selasa (28/10/2025).

Meski Indonesia dinyatakan bebas polio pada 2014, Astrid menyebut kewaspadaan tetap diperlukan karena ancaman reinfeksi dapat muncul akibat kelalaian imunisasi.

Baca juga: Saatnya Katakan ‘End Polio’, Satu Kasus Tak Bisa Dianggap Remeh, Lindungi Generasi Masa Depan

Pemkot Solo juga menyatakan komitmennya untuk menguatkan program kesehatan.

“Kegiatan ini sejalan dengan upaya kami di pemerintahan Kota Surakarta dengan memperkuat program kesehatan masyarakat melalui Posyandu Plus, edukasi imunisasi serta kolaborasi lintas sektor yang terus kita dorong di seluruh kelurahan,” katanya.

Di sisi lain, Past District Governor Rotary Indonesia 3420, Febri Hapsari Dipokusumo, mengungkapkan kampanye bebas polio dilaksanakan serentak Rotary Club dari Sabang sampai Merauke.

Febri menyesalkan munculnya kembali kasus polio di beberapa daerah Indonesia, termasuk di Aceh, Papua, dan Klaten.

“Kami ingin memastikan Solo tetap bebas polio. Karena penyakit ini tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dicegah dengan vaksinasi yang harus dimulai sejak bayi,” jelasnya.

Pada kampanye ini, Rotary Club melibatkan berbagai komunitas pemuda seperti Duta GenRe, Forum Anak, Putra-Putri Solo, Paskibraka, hingga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Kegiatan juga diwarnai dengan mendatangi Posyandu dan Puskesmas Kota Surakarta, membagikan balon, susu, serta makanan sehat sambil mengajak orang tua tidak ragu membawa anaknya imunisasi.

“Kami sangat senang karena pemerintah Kota Surakarta sangat support kegiatan ini, jadi kami dihantarkan untuk berkunjung ke beberapa Posyandu untuk mengawal jalannya vaksinasi ini,” ucapnya.

Lebih Lanjut Mengenai 'End Polio Now'

Pada tahun 1980-an, polio diketahui masih mewabah di lebih dari 125 negara.

Lebih dari 350.000 anak lumpuh setiap tahun.

Rotary International kemudian bersama World Health Organization (WHO), UNICEF, U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Bill & Melinda Gates Foundation, membentuk Global Polio Eradication Initiative (GPEI) pada 1988 untuk menghapuskan polio secara global.

Rotary mencanangkan kampanye “End Polio Now” sebagai gerakan untuk menghapus kasus polio.

Tujuan utama dari kampanye ini adalah pencegahan penularan virus polio liar (wild poliovirus) di seluruh dunia, menjamin cakupan imunisasi penuh bagi semua anak, terutama di negara berisiko tinggi, serta meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya vaksinasi dan pencegahan penyakit menular.

Dikutip dari endpolio.org, sejak kampanye diluncurkan, kasus polio global turun lebih dari 99 persen.

Kini hanya tersisa dua negara endemis, yaitu Afganistan dan Pakistan. 

Bagaimana Kasus Polio di Indonesia?

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada 9 Maret 2024, satu kasus lumpuh layuh akut (LGA) pada anak laki-laki berusia 6 tahun di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium.

Munculnya kelumpuhan terjadi pada 20 Februari 2024.

Pada 6 April 2024, satu kasus polio lainnya ditemukan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Kasus ini melibatkan anak perempuan berusia 11 tahun dengan onset kelumpuhan pada 25 Februari 2024 dan hasil pemeriksaan laboratorium positif polio tipe II.

Pada 25 April 2024, satu kasus LGA pada anak perempuan berusia 11 tahun di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, juga terkonfirmasi positif polio melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan pada kasus ini terjadi pada 25 Februari 2024.

Temuan kasus polio juga terdeteksi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Kasus ini melibatkan anak laki-laki berusia 9 tahun dengan onset kelumpuhan pada 20 Desember 2023.

Pemeriksaan spesimen tinja pada anak-anak sehat di sekitar kasus (bukan kontak) menunjukkan 8 anak positif polio. Hal ini menunjukkan adanya transmisi virus polio di Kabupaten Mimika.

Pada awal 2024, Kementerian Kesehatan menetapkan Klaten, Jawa Tengah sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) polio.

Hal ini menyusul ditemukannya satu kasus positif polio di Manisrenggo, Klaten.

Untuk mencegah penyebaran virus, PIN polio dilakukan untuk wilayah Jateng dan DIY.

Penetapan KLB ini berawal dari seorang anak berinisial N (6), warga Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur.

Setelah demam turun, muncul gejala pada kaki N tidak kuat berjalan atau mengalami kelumpuhan. N kemudian dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Pihaknya kemudian melakukan pengecekan dan berkomunikasi dengan dinas terkait di Sampang, Madura, Jawa Timur, terkait hasil temuan kasus tersebut.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved