Rabu, 5 November 2025

Gejalanya Mirip Pilek, RSV Ancam Bayi, Bukan Sekadar Flu Biasa, Bisa Berujung Fatal!

Banyak orangtua mungkin mengira batuk pilek pada bayi adalah hal biasa.  Hati-hati, bisa jadi itu Respiratory Syncytial Virus (RSV),

net
Banyak orangtua mungkin mengira batuk pilek pada bayi adalah hal biasa.  Hati-hati, bisa jadi itu Respiratory Syncytial Virus (RSV), 
Ringkasan Berita:
  • Banyak yang abai dan mengira batuk pilek pada bayi adalah hal biasa. 
  • Hati-hati, bisa jadi itu Respiratory Syncytial Virus (RSV).
  • Infeksi INI kerap menyerang bayi dan dapat berujung fatal bila tidak dikenali sejak dini.

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orangtua mungkin mengira batuk pilek pada bayi adalah hal biasa. 

Namun hati-hati, bisa jadi itu Respiratory Syncytial Virus (RSV), infeksi yang kerap menyerang bayi dan dapat berujung fatal bila tidak dikenali sejak dini.

Baca juga: Warga Jakarta Keluhkan Batuk dan Pilek Tak Sembuh, Dinkes Sebut ISPA Masih Terkendali

RSV kembali mencuat sebagai salah satu virus yang paling mengancam bayi usia di bawah dua tahun. 

Meski gejalanya mirip pilek, penyakit ini dapat berkembang menjadi gangguan napas berat hingga infeksi paru-paru yang membutuhkan perawatan intensif.

Spesialis Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A, menegaskan bahwa RSV bukan penyakit baru, namun bahaya dan tingkat kewaspadaannya masih sering diremehkan.

“Infeksi RSV, sekali lagi, bisa dari ringan, cuma batuk pilek demam biasa, bisa sampai berat. Bisa ke infeksi paru-paru, membutuhkan oksigen, membutuhkan ventilator dan lain sebagainya. Bisa juga menyebabkan kematian akibat infeksi paru beratnya tadi,” jelasnya dalam acara Journalist Club: Bincang Pakar About Raising Awareness on Respiratory Syncytial Virus (RSV) diselenggarakan Pfizer di Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025). 


Bayi di Bawah 2 Tahun Paling Rentan

Ilustrasi anak terserang gejala flu, batuk, pilek, dan demam.
Ilustrasi anak terserang gejala flu, batuk, pilek, dan demam. (Shutterstock)

Menurut Dr. Ian, RSV bisa menyerang semua usia, mulai bayi, dewasa, hingga lansia. Namun kelompok paling rentan adalah bayi di bawah dua tahun.

“Yang terutama bayi-bayi di bawah 2 tahun,” ujarnya.

Bayi yang terkena RSV berat biasanya menunjukkan gejala:

  1. Batuk berat
  2. Sulit bernapas
  3. Bunyi mengi (napas berbunyi ‘ngik-ngik’)
  4. Sulit menyusu
  5. Lesu


Pada kondisi lebih serius, bayi bisa membutuhkan rawat inap, pemberian oksigen, hingga ventilator.


*Sulit Dibedakan dengan Flu*

Kendala lain, RSV sangat mirip dengan flu sehingga sering terlewat. Bahkan dokter pun memerlukan pemeriksaan laboratorium tertentu untuk memastikannya.

“RSV itu sangat sulit dibedakan dengan virus-virus lain ya. Enggak, susah, susah banget ya,” katanya.

Tes RSV menggunakan metode PCR, yang masih tergolong lebih mahal dan jarang dilakukan rutin pada anak.

Saat ini vaksin RSV di Indonesia bukan diberikan kepada bayi, tetapi kepada ibu hamil trimester akhir untuk memberikan kekebalan pasif kepada janin.

“Yang tersedia adalah disuntikan ke ibunya. Jadi ingat ya, sekali lagi, RSV itu bisa kena ke seluruh orang. Cuma kelompok-kelompok rentan itu adalah bayi-bayi di bawah usia 2 tahun,” tutur Dr. Ian.

Vaksin RSV untuk ibu hamil belum menjadi program wajib nasional, tetapi sudah direkomendasikan oleh dokter kandungan (POGI).


Bukan Program Wajib, Tapi Pilihan Proteksi

Meski belum diwajibkan pemerintah, vaksin RSV menjadi salah satu opsi pencegahan terbaik untuk ibu hamil.

“Vaksinnya apakah wajib atau nggak? Jawabannya nggak wajib ya, karena ini juga belum termasuk program nasional,” tegas Dr. Ian.

Orangtua yang ingin mendapatkan vaksin dianjurkan berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan.

Kabar baiknya, pengembangan vaksin RSV untuk bayi terus berlangsung. Namun, masyarakat diminta bersabar.

“Mudah-mudahan beberapa dekade kemudian, beberapa tahun juga, mudah-mudahan sudah ada produk baru yang bisa langsung ke bayinya,” jelasnya.


Tips Pencegahan RSV untuk Orangtua

Selain vaksin, berikut cara mencegah penularan RSV pada bayi:

  • 1. Cuci tangan sebelum menyentuh bayi
  • 2. Hindari mencium bayi (apalagi saat flu)
  • 3. Hindarkan bayi dari kerumunan
  • 4. Gunakan masker bila sedang batuk atau flu
  • 5. Rutin membersihkan mainan dan permukaan benda

Selain itu, walau tampak seperti pilek biasa, pada bayi kecil kondisi ini bisa berbahaya. Segera ke dokter jika bayi menunjukkan:

  • Tarikan napas kuat
  • Bunyi mengi
  • Tidak mau minum ASI/susu
  • Terlihat lemah
  • Bibir/kulit kebiruan

Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang pulih tanpa komplikasi.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved