Musim Sakit, Jaga Imun Anak! Perlukah Suplemen Tambahan untuk si Kecil? Ini Kata Dokter
Banyak anak sakit, imunitas atau kekebalan tubuh saat seperti ini jadi benteng pertahanan melawan penyakit. Perlukah suplemen?
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan ini banyak anak 'tumbang atau' sakit karena perubahan cuaca.
'Musim sakit' demikian banyak orangtua menggambarkan kondisi saat ini.
Baca juga: Batuk Pilek, Badan Terasa Sangat Pegal dan Sakit, Itu Gejala Flu atau Common Cold?
Kasus influenza A, B, dan common cold pada anak dilaporkan terus meningkat pada musim pancaroba.
Rumah Sakit, mulai IGD, poliklinik hingga ruang rawat inap dipenuhi pasien anak-anak dengan keluhan yang sama, batuk, pilek demam dan gejala penyertanya.
Imunitas atau kekebalan tubuh saat seperti ini jadi benteng pertahanan melawan penyakit.
Lantas, bagaimana cara menjaga imun tubuh anak?
Perlukah Suplemen Makanan?
Di era modern, banyak orangtua lebih fokus memberikan vitamin dan suplemen komersial untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Namun fondasi kekebalan anak ditentukan dari makanan alami, cukup cairan, dan pola hidup sehat, bukan dari botol suplemen.
Vitamin tambahan bisa membantu, tapi hanya jika anak mengalami kekurangan tertentu.
Jika tidak, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan risiko toksisitas, gangguan ginjal, dan masalah pencernaan.
Yang sering tidak disadari, anak yang rajin minum suplemen tetapi pola makannya buruk tetap rentan sakit. Sistem imun tidak dapat dibangun secara instan.
Pola Makan Alami Jadi Kunci, Jangan Lewatkan Sayur dan Buah
Menurut Dokter spesialis anak sekaligus CEO Tentang Anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MP dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, pola makan alami adalah kunci.
“Yang pertama adalah sebisa mungkin makan makanan yang whole food gitu, makan real gitu, makan sayur, buah, protein hewan gitu ya. Hindari makanan kemasan, apalagi yang gulanya tinggi," ungkapnya pada diskusi media virtual, Selasa (4/11/2025).
Sayuran, buah, protein hewani, dan serat membantu menjaga kesehatan usus, pusat 70 persen sistem imun tubuh.
Serat dari sayuran membantu bakteri baik tumbuh, mendukung imunitas dan pencernaan.
Sayangnya, kini semakin banyak anak tidak suka sayur.
“Entah kenapa anak sekarang tuh banyak sekali yang nggak makan sayur-buah gitu ya. Terutama sayur. Padahal sayur itu akan membantu menguatkan bakteri-bakteri baik di seluruh tubuh," jelasnya.
Selain itu banyak orang tua fokus pada protein untuk mencegah stunting, tetapi lupa air adalah fondasi kesehatan.
“Kalau airnya aja nggak cukup, barrier tubuhnya tuh ibarat kulit akan retak-retak, akhirnya virus gampang masuk," imbuhnya.
Kebutuhan air menurut usia:
- Usia 1-3 tahun: 1 liter/hari
- Usia 4-8 tahun: 1,2–1,5 liter/hari
Batasi Gula: Musuh Diam Sistem Imun
Gula berlebih melemahkan imunitas dan meningkatkan inflamasi. Batas aman:
Anak <5>
Anak >5 tahun: maks 25 gr/hari
Lebih lanjut dr Mesty membagikan tips praktis untuk orang tua.
1. Sayur minimal 3 porsi/hari Imunitas usus kuat.
2. Buah 1–2 porsi/hari Vitamin alami.
3. Air cukup Lindungi sistem napas & pencernaan.
4. Batasi ultra-processed food Kurangi inflamasi.
5. Protein hewani cukup pertumbuhan dan imun.
( Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi/Anita K Wardhani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.