Rabu, 19 November 2025

Bukan Cuma Asap, Residu Rokok di Baju dan Tembok Bisa Picu Preeklampsia pada Ibu Hamil

Residu rokok di baju dan tembok bisa picu preeklampsia. Toksinnya bertahan lama dan membahayakan plasenta. Ibu hamil wajib waspada.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
mini ielts.com
ILUSTRASI ASAP ROKOK - Bahaya rokok bagi ibu hamil selama ini sering dianggap hanya berasal dari paparan asap langsung. Padahal, toksin rokok jauh lebih kuat dan kompleks. Tidak hanya merusak paru-paru, residu rokok dapat memicu tekanan darah tinggi hingga meningkatkan risiko preeklampsia serta mengganggu fungsi plasenta. 

Penelitian menunjukkan bahwa partikel rokok dapat bertahan lebih dari seminggu pada permukaan tertentu sehingga ibu hamil tetap berisiko meski perokok sudah tidak berada di ruangan. Droplet batuk dari perokok aktif juga menambah paparan berbahaya.

Baca juga: Apa Dampak Hujan Mikroplastik Pada Ibu Hamil, Benarkah Bisa Pengaruhi Janin? Ini Penjelasan Dokter

Nutrisi Janin Bisa Tersendat

Plasenta merupakan “jembatan kehidupan” antara ibu dan janin.

Kerusakan pada plasenta akibat paparan toksin rokok dapat menyebabkan berat badan lahir rendah,  gangguan pertumbuhan janin
risiko prematur,  kondisi gawat janin.

Toksin rokok merusak pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi. Ketika aliran darah terganggu, risiko preeklampsia dan komplikasi kehamilan meningkat.

Dr Amarylis menegaskan bahwa risiko ini bukan hanya teori, tetapi nyata terjadi di lapangan.

Peran Keluarga Penting untuk Lindungi Ibu Hamil

Upaya melindungi ibu hamil dari paparan rokok tidak bisa dilakukan sendirian. Lingkungan terdekat—khususnya pasangan—harus terlibat aktif.

“Kalau ibunya merokok tentu harus berhenti. Tapi sistem support sangat penting. Pasangan, orang tua, atau teman harus mengerti dan membantu. Ibu hamil juga harus sadar menghindari paparan,” katanya.

Kebiasaan seperti merokok di teras, dekat jendela, atau “sebentar saja” tetap tidak aman. Residu tetap akan terbawa melalui pakaian, rambut, atau udara dalam rumah.

Dr Amarylis menekankan perlunya edukasi terus-menerus tentang bahaya rokok bagi kehamilan untuk mencegah preeklampsia dan komplikasi plasenta.

Ia juga mengingatkan pentingnya memilih tenaga kesehatan yang kompeten agar risiko obstetri lain, seperti inversio uteri, bisa dicegah.

“Dalam dunia kebidanan, kasus-kasus unik memang sering muncul. Tapi komplikasi berat harus dicegah sejak awal,” ujarnya.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved