Saat Menkes Merasa Iri karena Lansia Sepertinya Jarang Diperhatikan Kesehatannya
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku iri sebagai lansia tidak diperhatikan. Meski populasi yang makin banyak, tapi jarang menjadi fokus perhatian.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
Ringkasan Berita:
- Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui dirinya lansia.
- Budi menyebut iri karena lansia, meski populasinya tinggi tapi jarang diperhatikan.
- Meski angka harapan hidup Indonesia cukup baik, mencapai rata-rata 72 tahun, kualitas hidup sehat pada usia lanjut masih menjadi pekerjaan besar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan rasa irinya karena populasi lanjut usia (lansia) seperti dirinya justru jarang jadi fokus perhatian.
Baca juga: Ibu Hamil Meninggal Diduga Ditolak 4 RS di Papua, Menkes Budi Kirim Tim Investigasi
Menkes Budi merasa iri menyoroti kondisi kesehatan lansia Indonesia yang jumlahnya kini semakin besar, namun masih kurang menjadi perhatian utama.
Budi yang saat ini berusia 61 tahun mengaku melihat langsung bagaimana kelompok lansia tumbuh pesat namun belum mendapatkan ruang kebijakan yang memadai.
“Saya 61 tahun. Jadi banyak orang Indonesia yang gak tahu kalau lansia Indonesia sekarang sudah lebih banyak dari balita. Tapi saya sebagai lansia merasa iri. Karena kita populasi yang makin banyak, tapi jarang menjadi fokus perhatian pemerintah,” kata Budi dalam Forum Nasional Transformasi Hidup Sehat di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Baca juga: Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas Perlu Sistem Pengamanan Ketat, Ini Catatan Ahli
Menurut Budi, meski angka harapan hidup Indonesia cukup baik, mencapai rata-rata 72 tahun, kualitas hidup sehat pada usia lanjut masih menjadi pekerjaan besar.
Berdasarkan healthy adjusted life expectancy (HALE) atau usia hidup sehat, Indonesia berada di angka 60 tahun.
Artinya, sekitar 12 tahun terakhir kehidupan banyak dihabiskan dengan kondisi sakit atau kualitas hidup yang menurun.
Budi memberi contoh ibunya yang meninggal di usia 79 tahun, namun mengalami penurunan kualitas hidup sejak usia 65 akibat stroke. Ia melihat kondisi tersebut masih umum terjadi di masyarakat.
Karena itu, pemerintah menargetkan peningkatan besar pada usia harapan hidup dan usia sehat penduduk Indonesia.
“Cita-cita saya, harusnya usia harapan hidup naik ke 84, dan healthy adjusted lifetime-nya naik jadi 75. Di target kita di 2029, usia harapan hidup kita sebenarnya 75,” terangnya.
Budi menekankan perbedaan mendasar antara sekadar mengobati orang sakit dan menjaga masyarakat tetap sehat.
Ia menilai selama ini pemerintah, sesuai tuntutan sistem kesehatan, terlalu sibuk menangani pasien sakit, sementara 250 juta penduduk sehat justru kurang tersentuh intervensi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Menkes-Budi-Gunadi-Sadikin-Tribun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.