Sidang Tahunan MPR 2025 Suguhkan Kolaborasi Lintas Lembaga yang Solid
Dari pemutaran video khusus hingga kehadiran mantan presiden, Sidang Tahunan MPR 2025 jadi sorotan jelang 80 Tahun RI.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menggelar Sidang Tahunan pada Jumat (15/8/2025), sebagai bagian dari rangkaian peringatan 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sidang tahunan ini merupakan rapat bersama antara MPR, DPR, dan DPD yang biasanya dilaksanakan pada 16 Agustus, sehari sebelum upacara detik-detik Proklamasi. Namun, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menjelaskan, tahun ini jadwal sidang dimajukan karena 17 Agustus jatuh pada hari Minggu dan 16 Agustus bertepatan dengan hari Sabtu.
Berdasarkan tata tertib MPR, jika tanggal 16 Agustus jatuh pada hari libur, maka sidang diputuskan digelar 15 Agustus.
“Rapat gabungan MPR bersama fraksi dan kelompok DPD menyepakati sidang tahunan akan dilaksanakan pada Jumat, 15 Agustus, mulai pukul 09.00 WIB,” ujarnya usai mengikuti gladi bersih Sidang Tahunan 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Demi menciptakan matangnya penyelenggaraan Sidang Tahunan, gladi kotor telah dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2025, yang diikuti oleh seluruh unsur terkait.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih pada tanggal 14 Agustus 2025 siang di Gedung Nusantara. Pelaksanaan gladi bersih berlangsung dengan tertib dan khidmat, diwarnai koordinasi yang solid antarpetugas protokol, perangkat keamanan, serta kru teknis, guna memastikan setiap rangkaian acara berjalan lancar sesuai tata urutan yang telah ditetapkan.
Ahmad Muzani juga menyampaikan bahwa persiapan sidang melalui gladi kotor hingga gladi bersih telah berjalan baik dan diharapkan pelaksanaannya besok berjalan tanpa hambatan.
“Kemudian dari hasil, gladi bersih tersebut kita merasa puas bahwa apa yang kita rencanakan besok hari mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” tuturnya.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir untuk menyampaikan pidato kenegaraan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, sekaligus memaparkan kinerja lembaga-lembaga negara.
Baca juga: Profil Ahmad Muzani, Ketua MPR yang Buka Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025
Selain itu, MPR RI juga mengundang seluruh mantan Presiden, mantan Wakil Presiden, dan mantan pimpinan MPR.
Dari konfirmasi sementara yang akan hadir yaitu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Undangan juga telah disampaikan kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, para mantan Wakil Presiden, serta istri para mantan Wakil Presiden.
Selain tamu undangan nasional, pimpinan parlemen dari empat negara sahabat, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Timor Leste, juga dijadwalkan hadir dalam sidang.
Ahmad Muzani menambahkan, tahun ini terdapat perbedaan dari pelaksanaan sebelumnya, salah satunya adalah pemutaran video khusus yang akan berlangsung dalam sidang. Acara ini juga akan disiarkan melalui berbagai saluran televisi nasional untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Kerja Sama Lintas Lembaga
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR RI tahun ini memiliki tantangan sekaligus keistimewaan tersendiri, mengingat kegiatan ini dilaksanakan dalam satu rangkaian bersama DPR RI dan DPD RI.
“Karena ini kegiatan bersama, tantangannya cukup banyak, terutama dalam hal pengaturan tamu undangan. Ruang Paripurna memiliki keterbatasan kapasitas, sementara masing-masing lembaga memiliki daftar tamu yang cukup panjang. Menyatukan daftar tersebut menjadi tantangan yang memerlukan koordinasi intensif,” ujar Siti Fauziah.
Prabowo Ancam Sikat Jenderal TNI/Polri Jika Bekingi Tambang Ilegal, Mensesneg Bilang Begini |
![]() |
---|
Prabowo Klaim Transisi Kepemimpinan dari Jokowi Paling Lancar di Dunia |
![]() |
---|
Sidang Tahunan MPR, Prabowo Ungkap Prestasi Mentereng Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi |
![]() |
---|
Profil Ahmad Muzani, Ketua MPR yang Buka Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025 |
![]() |
---|
Ketua MPR Ahmad Muzani: Sekolah Rakyat Jadi Solusi Pemerataan Pendidikan di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.