Sabtu, 23 Agustus 2025

Pemilu 2024

Djarot PDIP: Mau Pemilu Sistem Terbuka atau Tertutup Silakan, Kami Siap

PDIP merespons sikap 8 partai politik (parpol) parlemen yang menolak pemilihan umum (Pemilu) sistem proposional tertutup alias pemilih hanya bisa

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat ditemui di DPP Tarun Merah Putih, Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP merespons sikap 8 partai politik (parpol) parlemen yang menolak pemilihan umum (Pemilu) sistem proposional tertutup alias pemilih hanya bisa mencoblos partai.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya tak bermasalah entah nanti Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menggunakan sistem proposional tertutup atau terbuka.

"PDIP siap untuk patuh apapun yang menjadi keputusan. Mau sistem terbuka silakan. Kita siap. Tertutup kita juga siap," kata Djarot saat ditemui di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (9/1/2023).

Djarot menyebut jika PDIP menghargai sikap dari 8 parpol parlemen yang menolak sistem proposional tertutup.

"Kita menghormati dan menghargai pertemuan 8 parpol itu tentang sistem demokrasi kita. Apakah menggunakan proporsional terbuka atau tertutup. Jadi silakan saja, itu adalah bagian dari demokrasi," ujarnya.

Ia menuturkan Pemilu proposional tertutup tak bermasalah apabila dilihat dalam Pasal 22E ayat (3) UUD 1945 yang menyebut bahwa para peserta Pemilu legislatif adalah partai politik.

"Kemudian, peserta untuk anggota peserta pemilu DPD adalah perseorangan. Nah artinya, partai politik lah yang harusnya di depan," ujarnya.

Selain itu, Djarot menjelaskan Pemilu proposional terbuka yang berlaku selama ini menghabiskan biaya yang cukup besar, rumit, dan rentan sengketa.

"(Proporsional tertutup) tingkat biayanya, tingkat kerumitannya, sengketanya. Sengketa bukan di antara parpol tapi di antara Caleg di satu parpol. Dan memerlukan biaya yang sangat besar, sangat rumit," ucapnya.

Menurut Djarot, hal tersebut menyebabkan sistem Pemilu di Indonesia menjadi individual dan liberal.

"Padahal sistem kita harusnya diserahkan kepada, bukan sistem liberal tapi demokrasi kita, demokrasi pancasila yang dikenal dengan comunalism. Berdasarkan aspek perwakilan, permusyawaratan," imbuhnya.

Baca juga: Inisiasi Tolak Proporsional Tertutup, Golkar Dinilai Siap Hadapi PDIP

Delapan Parpol Parlemen Sepakat Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Delapan partai politik (parpol) Parlemen menyatakan sikap tegas menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup.

Pernyataan sikap itu dihasilkan setelah para ketua umum dan elite parpol melakukan pertemuan, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan